Network
MEDANSATU.ID - Pejabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin berusaha mendorong pembentukan budaya antikorupsi di Indonesia. Ini menjadi langkah pokok dalam pencegahan praktik korupsi.
Salah satunya melalui edukasi berkelanjutan, menumbuhkan rasa malu dan memahami bahwa korupsi adalah perbuatan salah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pejabat Gubernur Sumut Hassanudin setelah secara resmi meluncurkan Roadshow Bus KPK 2023 di Kompleks Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis 26 Oktober 2023. "Karena korupsi telah menjadi budaya, kita perlu menggantinya dengan budaya antikorupsi," ujar Hassanudin.
Namun demikian, menurut Hassanudin, perubahan budaya bukanlah pekerjaan mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, penting untuk terus mengkampanyekan budaya antikorupsi.
Baca Juga: Catatan Dalam Sejarah Sumatera Utara, Pj Gubsu Lepas Ulos 1.000 Meter ke Monas
"Prosesnya tidak secepat membalik telapak tangan, memerlukan kerja keras, komitmen dan perlu waktu yang lama," ungkap Hassanudin.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Gufron menyampaikan, hingga kini pihaknya telah menangkap sekitar 1.700 pelaku korupsi. Akan tetapi, penindakan menurut Nurul Gufron, tidak sepenuhnya mengatasi masalah.
KPK kemudian menjalankan pembenahan sistem pelayanan publik di pemerintahan, guna membatasi aksi koruptor, namun hal ini juga belum mengakhiri permasalahan. Saat ini, KPK berusaha meningkatkan integritas individual.
"Budaya korupsi muncul karena pelakunya lebih mencintai harta daripada orang atau bangsa itu sendiri, sehingga rela melakukan apa saja untuk memperolehnya," kata Nurul Gufron.
