PT PGN Uji Coba Efisiensi & Reliabilitas Motor Pakai CNG, Berhasil Tempuh 38,7 Km/lsp

2 April 2023, 18:35 WIB
Uji coba penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) pada sepeda motor berhasil dengan jarak tempuh rata-rata yang dapat diraih sebesar 38,7 Km/Lsp. (Pertamina.com) /Pertamina/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Uji coba penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) pada sepeda motor berhasil dengan jarak tempuh rata-rata yang dapat diraih sebesar 38,7 Km/Lsp.

 

 

Hal itu dikatakan Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara ((PT PGN) , Rachmat Hutama, 29 Maret 2023, saat melakukan uji coba pada tiga sepeda motor matic. Masing-masing sepeda motor menggunakan BBG sebesar 2,5 Liter setara Premium (LSP).

“Uji coba atau test drive ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal yang dapat ditempuh oleh sepeda motor yang memakai 2,5 LSP BBG. Selain itu dari tes jarak tempuh akan memperlihatkan angka efisiensi biaya yang dapat didapatkan oleh pengguna,” ujar Rachmat Hutama.

Percobaan ini dilakukan Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama PT Gagas Energi Indonesia selaku Anak Perusahaan dengan jarak terjauh berhasil dicapai oleh salah satu motor vespa sejauh 104 Km dengan penggunaan 2,5 LSP sehingga per LSP diperhitungkan dapat menempuh jarak sekitar 41,6 Km.

Baca Juga: Hotman Paris dan Nikita Mirzani Saling Ejek di Medsos, Nikita Sebut Hotman Pengacara Pansos, Nikita Disebut...

Kemudian pada sepeda motor matic, menempuh jarak 93,7 KM (2,5 LSP) atau sekitar 37,5 Km per LSP. Sedangkan satu motor vespa lainnya menempuh jarak 91 KM per 2,5 LSP atau 37 Km per LSP.

"BBG pada sepeda motor akan menghemat biaya beli bahan bakar hingga 2 kali lipat. Harga BBG sendiri hanya sebesar Rp 4.500 LSP dan harganya sama di mana pun tempat pengisiannya, " terang Rachmat Hutama.

sementara itu Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Muhammad Hardiansyah mengatakan harga bahan bakar gas diatur dan ditentukan oleh Pemerintah dan konversi bahan bakar gas merupakan salah satu program Kementerian ESDM, sehingga kenaikan harganya tidak akan sesering dan se-fluktuatif harga BBM.

"Sepeda motor yang telah dikonversi dengan BBG akan memiliki sistem dual fuel yaitu kombinasi bahan bakar BBM dan BBG. Oleh karena itu, BBG akan menambah jumlah bahan bakar sehingga yang ditempuh dapat semakin jauh. Kombinasi bahan bakar ini juga membuat pengguna lebih fleksibel dalam memilih bahan bakar, " ujarnya.

Baca Juga: Gerak Cepat Sang Bandar Untuk Raup Untung Terus Diburu, Kepolisian Mulai Gaungkan dari Masjid ke Masjid

Jarak tempuh per LSP lanjut dia lagi, bisa lebih dari 35 kilometer sehingga memberikan manfaat lebih bagi pengguna. Pengguna tetap dapat menggunakan BBM dan dapat berhemat dengan menggunakan bahan bakar gas.

Saat ini tersedia 20 SPBG di DKI Jakarta, Bekasi, dan Depok. Cara pengisian juga mudah dan praktis, tanpa perlu melakukan bongkar pasang tangki. Pengisian BBG sendiri hanya membutuhkan waktu 1 – 2 menit.

"Jadi untuk konversi BBG pada sepeda motor perlu dipasang Converter Kit, tabung CNG, switch untuk mengaktifkan/ non-aktifkan penggunaan BBG, dan perangkat lainnya. Pemasangan dilakukan oleh bengkel tersertifikasi seperti di Bengkel Auto Gas Indonesia BSD dan Bengkel Raja Rafa Samudra, Pondok Gede, " jelasnya.

Sehubungan dengan sertifikasi, tentu menjadi perhatian utama. Pihaknya mengutamakan aspek keamanan pada konversi BBG sepeda motor ini. Tabung CNG yang dipakai telah lolos uji tekan dan berstandar internasional ISO 11439 mengenai kekuatan dan spesifikasi tabung untuk CNG, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk meledak dalam penggunaan sehari-hari.

Baca Juga: Dibandrol Rp 1,3 M Lebih, Honda Luncurkan Civic Type R, di Jakarta, Mobil Cepat Inspirasi F1

"Tabung BBG juga aman, karena tabung gas terbuat dari bahan seamless steel pipe yang dibuat dengan proses khusus tanpa sambungan yang membuat tabung ini ringan namun sangat kuat, tambahnya.

Tabung yang di pakai sesuai standard safety ISO 11439, dimana telah dilakukan pengetesan sebesar 1.5x dari tekanan operasional dan jauh lebih besar dari tekanan pada saat terjadi tumbukan akibat kecelakaan.

"Cylinder valve juga sesuai standard ECE R 110 dengan mode auto cut off untuk excess flow, artinya jika ada piping putus atau lepas langsung cut off gas dari cylinder, " tambahnya.

Dari uji coba motor CNG yang cukup sukses ini menjadi pemacu bagi Pertamina untuk merealisasikan piloting project pada 300 sepeda motor dalam waktu dekat.

"Konversi motor CNG merupakan terobosan sekaligus dukungan PGN Group terhadap penyediaan energi yang ramah lingkungan dan hemat bagi masyarakat,” pungkas Rachmat.***

Editor: Ayub Fahreza

Terkini

Terpopuler