IHSG dan Rupiah Naik, Pasar Harus Mewaspadai Pergerakan Liar Pekan Depan

12 Februari 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi uang rupiah/ /pixabay/ekoanug

 

MEDANSATU.ID-IHSG dan Rupiah dibuka dengan kenaikan di awal pekan ini. Namun, pasar masih harus waspada terhadap kemungkinan pergerakan liar sepekan ke depan.

Setelah libur panjang akhir pekan kemarin, ada beberapa agenda ekonomi penting yang membuat pelaku pasar menjadi lebih pesimis tentang kemungkinan pemangkasan bunga acuan The FED pada bulan Maret mendatang.

Setidaknya hal ini disebabkan oleh sikap beberapa pejabat The FED di akhir pekan kemarin yang lebih hati-hati dengan rencana penurunan bunga acuan.

Demikian pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin dalam keterangannya diterima Medan Pikiran Rakyat, Senin 12 Februari 2024.

Baca Juga: Tekanan di Pasar Keuangan Terus Berlanjut, IHSG Rawan Koreksi Kata Pengamat Ekonomi

Data klaim pengangguran AS yang sedikit lebih rendah dari ekspektasi turut memudarkan harapan pasar. Sementara itu, China kembali merilis deflasi sebesar 0.8% secara tahunan pada bulan Januari.

Hal ini membuat pelaku pasar semakin khawatir terhadap kinerja perekonomian China, meskipun secara bulanan kemarin China mencatatkan inflasi sebesar 0.3%.

Kinerja bursa saham di Asia mengalami tekanan pada akhir pekan sebelumnya dan minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini menambah peluang terjadinya tekanan pada pasar saham di Indonesia.

Namun, IHSG di sesi pembukaan perdagangan hari ini menunjukkan kenaikan saat ditransaksikan di level 7.268.

Baca Juga: Meski Ditopang Bansos, Ekonomi Sumut Terkesan Kinerja Ekstra, Apa Kata Pengamat Ekonomi Sumut

Sementara itu, Rupiah ditransaksikan menguat di level 15.610 per US Dolar di sesi perdagangan pagi. Harga emas pada saat yang sama ditransaksikan mengalami penurunan di level $2.023 per ons troy.

Meski terdapat kenaikan, pasar keuangan secara keseluruhan masih dibayangi oleh ketidakpastian yang bisa berujung pada volatilitas di luar ekspektasi pasar.

Dalam sepekan ke depan, terdapat beberapa momen penting seperti Pemilu yang bisa saja membuat pasar bergerak dalam volatilitas yang tinggi. Selain itu, data inflasi AS dan indeks kepercayaan konsumen tanah air juga akan dirilis.

Sejumlah agenda ekonomi penting tersebut memberikan kekhawatiran besar terhadap kemungkinan pergerakan pasar yang bisa bergerak liar.***

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler