UMKM Naik Kelas, dari Tali Pinggang ke Sendal Hingga Sepatu, UD Murni Dapat Bantuan KUR BRI

27 April 2024, 18:26 WIB
Murni Tanjung pelaku UMKM UD Murni di Komplek PIK Menteng yang mendapatkan bantuan KUR BRI /Medan Pikiran Rakyat/Dedi/

MEDANSATU.ID-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Komplek Pusat Industri Kecil (PIK), Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, semakin meningkat berkat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang disediakan untuk meningkatkan usaha mereka.

UD Murni merupakan salah satu pelaku UMKM yang telah memanfaatkan KUR BRI untuk menopang usaha pembuatan sendal yang telah digeluti oleh Murni Tanjung, wanita berusia 52 tahun yang terlahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Baca Juga: KUR BRI Membantu Perekonomian Usaha Mikro di Medan Denai

Murni Tanjung mengatakan, ia awalnya tinggal di Kota Maksum bersama suaminya yang menjalankan usaha pembuatan tali pinggang.

Usaha ini berkembang pesat dan pada suatu waktu mereka menerima pesanan sebanyak 200 lusin per minggu. Usaha ini dijalani oleh Murni Tanjung sejak 2003 hingga 2013.

Namun sayangnya pada saat itu, pasokan bahan baku yang digunakan menjadi sulit didapat sehingga mengakibatkan penghasilannya tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

"Awalnya maju, dalam seminggu bisa sampai 200 lusin pesanan dan bahan juga mudah didapat," ujar Murni menuturkan kepada Medan Pikiran Rakyat pada hari Sabtu, 27 April 2024.

Baca Juga: Kisah Pengusaha Parfum di Medan: KUR BRI Selamatkan Rumah Tangga dan Ekonomi Keluargaku

Selanjutnya, karena pasokan bahan yang diperlukan semakin langka, Murni Tanjung bersama keluarganya memulai bisnis baru yaitu produksi sendal pada awal tahun 2014.

Usaha tersebut berlangsung cukup baik di mana Murni dan keluarga mampu bertahan hingga sekarang.

Pada tahun 2016, mereka pindah ke Komplek PIK yang terletak di Medan Tenggara dan mempertimbangkan untuk mengembangkan usaha mereka dengan bantuan modal dari KUR BRI.

Meskipun usaha Murni Tanjung dalam produksi sendal belum begitu banyak permintaannya dan pemasarannya masih minim, dia tidak menyerah dan berusaha untuk terus bersabar.

Terbantu dari Dinas Koperasi Perindag dan UMKM Kota Medan, Murni Tanjung berharap usaha pembuatan sendal miliknya dapat dikenal masyarakat dan lebih berkembang.

Baca Juga: Manfaatkan KUR BRI Buat Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Medan

Ketua Koperasi PIK J. Chaniago mengatakan bahwa setelah usaha pembuatan sendal tersebut telah terbukti berhasil, dia akan berpindah ke usaha pembuatan sepatu.

"Naik kelas dikit, dari tali pinggang ke sendal, dan rencana mau produksi sepatu," ujar Murni di dampingi Ketua Koperasi PIK J Chaniago.

Lurah Menteng, Armansyah Hasibuan, mengungkapkan bahwa KUR BRI sangat membantu warganya untuk melakukan pengembangan usaha pelaku UMKM di kawasan PIK.

Sekarang, di kawasan PIK banyak pelaku UMKM yang meminta surat rekomendasi untuk mengajukan KUR BRI seperti yang dilakukan oleh UD Murni.

Kadis Koperasi dan Perindagan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution menegaskan bahwa para pelaku UMKM di Kota Medan memakai KUR untuk mengembangkan usahanya dari segi permodalan.

Baca Juga: KUR BRI 2024 Resmi Dibuka: Inilah Syarat Cara Pengajuan dan Tabel Angsuran Limit 150 Juta!

Menurut data yang diperoleh, sekitar 30 persen pelaku usaha di Kota Medan telah menggunakan KUR BRI yang sudah terdaftar di Dinas Koperasi dan Perindag UMKM Kota Medan.

 

Kantor BRI Unit Bhakti tempat pengajuan KUR BRI

Cara Mengajukan KUR ke BRI

Untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), pelaku usaha harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

Pelaku usaha harus berdomisili di wilayah Indonesia.

Pelaku usaha harus bergerak di bidang usaha produktif seperti pertanian, perikanan, industri kecil dan menengah, perdagangan, jasa, dan lain-lain.

Pelaku usaha wajib melengkapi dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, dan Bukti Usaha.

Pelaku usaha harus memiliki usaha yang telah berjalan minimal selama 1 tahun dan memiliki omzet usaha minimal 30 juta per tahun.

Pelaku usaha harus memiliki rekening di Bank BRI.

Untuk mengajukan KUR BRI, pelaku usaha dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Melengkapi dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, saja-saja, dan bukti usaha.

Mengajukan permohonan KUR BRI melalui kantor Bank BRI terdekat dengan usaha pelaku usaha.

Menyerahkan dokumen persyaratan ke Bank BRI di mana usaha pelaku usaha berada.

Memenuhi persyaratan dan verifikasi administratif dan keuangan dari Bank BRI.

Menunggu proses pencairan KUR dari Bank BRI setelah memenuhi persyaratan.

Itulah cara mengajukan KUR BRI untuk memperoleh pinjaman modal usaha bagi pelaku usaha di Indonesia.

 

Produksi sendal UD Murni pelaku UMKM di Komplek PIK

Batas Maksimal Pengajuan KUR BRI

Ya, ada batas maksimal pinjaman yang dapat diajukan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Batas maksimal pinjaman yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

Untuk usaha mikro: maksimal Rp25 juta.

Untuk usaha kecil: maksimal Rp500 juta.

Untuk usaha menengah: maksimal Rp10 miliar.

Besaran pinjaman yang akan diberikan Bank BRI kepada pelaku usaha akan disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja dari usaha tersebut.

Namun, besaran pinjaman yang diajukan oleh pelaku usaha tidak boleh melebihi batas maksimal yang telah ditentukan.

 

UD Murni pelaku UMKM di Komplek PIK yang mendapat bantuan kecil KUR BRI

Potret KUR 2024: BRI Siap Optimalkan Teknologi untuk Salurkan Pinjaman UMKM

Dilansir laman resmi BRI.co.id, Peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar di Indonesia semakin terlihat dengan diberikannya alokasi pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar oleh pemerintah pada tahun 2024 sebesar Rp165 triliun.

Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan target pada tahun sebelumnya, pihak BRI tetap memastikan komitmennya untuk memenuhi target tersebut.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa BRI telah memiliki infrastruktur yang memadai untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan tenaga pemasar (mantri).

Selain itu, BRI juga akan mengoptimalkan potensi dari ekosistem model bisnis baru seperti PARI dan Localoka.

Baca Juga: Manfaat Menggunakan Layanan Agen BRILINK untuk Inklusi Keuangan

Dalam tahun 2023, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Terbukti dari data tersebut, mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi dengan proporsi mencapai 57,38%.

Selain itu, BRI juga saat ini telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro yang diyakini dapat mendorong penyaluran KUR kepada grassroot.

Sumber pertumbuhan baru ini adalah dari Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM. Integrasi dari ekosistem ini berhasil memberikan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan pemberdayaan kepada lebih dari 37 juta nasabah peminjam, serta 165 juta rekening tabungan mikro dalam 2 tahun.

Hasilnya, masyarakat segmen ultra mikro yang belum terlayani keuangan formal di Indonesia turun dari 30 juta orang pada tahun 2018 menjadi hanya sekitar 9 juta pada tahun 2023, menunjukkan adanya perkembangan yang positif.

Secara keseluruhan, BRI siap mengoptimalkan penggunaan teknologi dan infrastruktur yang ada sehingga akan semakin memudahkan proses penyaluran KUR untuk UMKM.

Langkah ini juga sekaligus mengurangi beban birokrasi dan mempercepat penyaluran dana.

Semoga pasar UMKM semakin berkembang dan menghasilkan produk-produk terbaik yang dapat membawa kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.***

 

 

Editor: Dedi Suang MS

Tags

Terkini

Terpopuler