Kenapa Rupiah Terus Melemah ? Tiga Alasan yang Perlu Kita Ketahui, Ini Kata Pengamat Ekonomi

- 19 April 2024, 14:16 WIB
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin saat memberikan pemaparan pertumbuhan rupiah saat ini, Kamis 21 September 2023
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin saat memberikan pemaparan pertumbuhan rupiah saat ini, Kamis 21 September 2023 /Medansatu Pikiran Rakyat / Ded Suang /

Untuk komoditas pangan hortikultura (cabai dan sayur-sayuran) membutuhkan pupuk, dimana sebagian bahan baku pupuk dibeli dari Negara lain.

Untuk sumber protein seperti daging ayam dan telur ayam juga membutuhkan bahan baku olahan seperti pakan yang sebagian juga didatangkan dari Negara lain.

Atau seperti beras Bulog, daging sapi maupun sapi indukan yang memang didatangkan dalam bentuk barang jadi siap konsumsi dari Negara lain.

Termasuk juga gula pasir impor yang hanya sedikit butuh reaksi kimia dan siap dikonsumsi.

Dan bahan bakar minyak (BBM) sebagian juga didatangkan dengan cara diimpor.

Baca Juga: Meski Ditopang Bansos, Ekonomi Sumut Terkesan Kinerja Ekstra, Apa Kata Pengamat Ekonomi Sumut

Pelemahan rupiah akan membuat harga barang-barang impor (konversi) menjadi lebih mahal, meskipun harga barang dari Negara asal bisa saja tidak mengalami perubahan.

Sehingga wajar jika muncul kekuatiran bahwa pelemahan Rupiah bisa membuat pemerintah merevisi kebijakan subsidi, seperti kemungkinan kenaikan harga BBM di tanah air.

Tentunya kenaikan sejumlah kelompok bahan pangan yang diakibatkan pelemahan mata uang Rupiah akan membebani pengeluaran masyarakat.

Halaman:

Editor: Dedi Suang MS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah