Begituhalnya dengan Hariono, 56 tahun, abang kandung Fonda. beliau juga tidak kuasa menahan tangis ketika melihat kondisi adiknya yang telah pergi untuk selamanya meninggalkan dunia ini.
Hariono sempat menyinggung lambannya penanganan dilakukan oleh pihak kepolisian dengan kesan lambannya melakukan evakuasi jasad korban hingga penguakan kasus, siapa dalang dibalik tewasnya Fonda.
Keluarga Bantah Korban Hamil
Sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di dalam mobil di Jalan Kelambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Fonda sempat menghubungi Hariono untuk berpindah jualan ke Helvetia, Kota Medan. Meski tidak jadi pindah jualan.
Fonda sendiri diketahui baru tiga hari belakangan berjualan minuman es dengan mengendarai mobil di sekitaran Kota Binjai. Untuk orang dicurigai dan urusan keluarga, Hariono mengaku tidak mencampurinya.
Hariono pun mengungkapkan hingga sampai saat ini, pihak keluarga besar belum mengetahui motif, sehingga pelakunya nekat menghabisi nyawa Fonda. Namun keluarga curiga kalau sebelumnya Fonda seperti dipaksa masuk ke dalam mobil karena dilokasi tempat ia berjualan ada ditemukan selop korban.
Namun Hariono membantah kalau korban Fonda meninggal dunia dalam keadaan mengandung atau hamil. Karena tubuh Fonda besar makanya seperti orang sedang mengandung. Keluarga berharap polisi bekerja ekstar dan segera menangkap pelaku.