Angka Kematian Ibu Masih Menjadi Masalah Serius di Indonesia, dr Etta Priadi Wirawijaya Ungkap Penyebabnya

- 10 April 2023, 17:50 WIB
Ilustrasi Ibu. Angka Kematian Ibu Masih Menjadi Masalah Yang Serius, dr Etta Priadi Wirawijaya Ungkap Penyebabnya
Ilustrasi Ibu. Angka Kematian Ibu Masih Menjadi Masalah Yang Serius, dr Etta Priadi Wirawijaya Ungkap Penyebabnya /Dr Etta Priadi Wirawijaya/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Dr Etta Priadi Wirawijaya Sp Jp mengungkap angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab utama AKI di Indonesia adalah hipertensi pada kehamilan.

Hal itu dikatakan dr Etta Priadi Wirawijaya Sp Jp dalam akun FB pribadinya menanggapi angka kematian ibu di Indonesia masih menjadi masalah yang serius.

"Meskipun telah terjadi penurunan angka kematian ibu selama beberapa tahun terakhir, namun angka tersebut masih dianggap tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Menurut data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2020, " ujarnya.

Hipertensi pada kehamilan adalah kondisi di mana tekanan darah ibu hamil meningkat di atas normal. Kondisi ini dapat terjadi pada saat kehamilan atau setelah persalinan. Hipertensi pada kehamilan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada ibu dan janin.

Baca Juga: Dengan Lagu-lagi Religinya, Opick Mampu Pukau Pengunjung Ramadhan Fair 2023 di Medan

"Pada ibu, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti ginjal, hati, dan otak. Selain itu, hipertensi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan dan infeksi pasca persalinan, " urainya.

Sedangkan pada janin, kata dr Etta lagi, hipertensi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, serta meningkatkan risiko terjadinya kecacatan pada janin, " jelasnya.

Pencegahan hipertensi pada kehamilan sambung dr Etta, dapat dilakukan dengan cara mengontrol faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti mengatur pola makan, berolahraga secara teratur, menghindari merokok dan alkohol, serta mengelola stres dengan baik.

"Selain itu, ibu hamil juga perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara teratur dan mematuhi saran dan rekomendasi dari dokter, " sarannya.

Baca Juga: Hafizh Asal Tuban dan Hafizah Asal Medan Raih Juara Ajang Internasional di Brunei Darussalam

Pengobatan hipertensi pada kehamilan kata dia lagi, dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan yang aman bagi ibu dan janin. Namun, pengobatan ini harus diawasi dengan ketat oleh dokter karena beberapa obat dapat memiliki efek samping yang berbahaya bagi janin.

"Dalam upaya menurunkan AKI di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan ibu dan anak, serta meningkatkan pengawasan terhadap penyakit yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya AKI, termasuk hipertensi pada kehamilan, " urainya.

Dalam menghadapi masalah hipertensi pada kehamilan, lanjut dr Etta, peran serta semua pihak sangat penting. Masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan.

"Dokter dan tenaga kesehatan perlu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam menangani hipertensi pada kehamilan, " terangnya.

Baca Juga: Es lumut Untuk Berbuka Puasa, Segar Manis Diminum Saat Haus di Hari Panas

Pemerintah perlu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak.

"Dengan upaya bersama, diharapkan AKI di Indonesia dapat semakin menurun dan tercipta generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas, " pungkadnya. ***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x