Kunyit Menjanjikan sebagai Alternatif Pengobatan Gejala Asam Lambung

- 16 September 2023, 18:18 WIB
Kunyit Menjanjikan sebagai Alternatif Pengobatan Gejala Asam Lambung.
Kunyit Menjanjikan sebagai Alternatif Pengobatan Gejala Asam Lambung. /Pixabay/stevepb

MEDANSATU.ID - Para peneliti menemukan bahwa komponen alami yang ditemukan dalam bumbu kuliner kunyit mungkin sama efektifnya dengan omeprazole, obat yang digunakan untuk mengatasi gejala gastrointestinal dengan mengurangi kelebihan asam lambung.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal BMJ Evidence-Based Medicine. Kunyit diekstrak dari akar tanaman Curcuma longa. Mengandung kurkumin, zat aktif alami dengan sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang telah lama digunakan dalam pengobatan Asia Tenggara, khususnya untuk pengobatan dispepsia.

Namun, karena kurangnya penelitian langsung, tidak diketahui seberapa baik obat ini dibandingkan dengan obat tradisional untuk aplikasi ini.

Hasilnya, para peneliti secara acak mengalokasikan 206 orang berusia 18-70 tahun dengan sakit perut berulang (dispepsia fungsional) yang penyebabnya tidak diketahui, yang direkrut dari rumah sakit di Thailand antara tahun 2019 dan 2021 ke dalam salah satu dari tiga kelompok terapi selama periode 28 hari.

Baca Juga: Mengapa Luka Penderita Diabetes Lambat Sembuh? Ini Kata Ahli

Kunyit (dua kapsul kurkumin 250 mg besar empat kali sehari) dan satu kapsul tiruan kecil (69 pasien); omeprazole (satu kapsul kecil 20 mg setiap hari dan dua kapsul tiruan besar empat kali sehari (68 pasien); dan kunyit ditambah omeprazole (69 pasien).

Omeprazole adalah penghambat pompa proton, kadang-kadang dikenal sebagai PPI. PPI digunakan untuk mengobati dispepsia fungsional, suatu kondisi yang ditandai dengan gejala seperti merasa terlalu kenyang setelah makan (kepenuhan postprandial), merasa kenyang hanya setelah makan sedikit (kenyang dini), dan rasa tidak nyaman dan/atau sensasi terbakar di perut dan perut. /atau pipa makanan (nyeri epigastrium).

Namun, penggunaan PPI dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang, kekurangan nutrisi, dan peningkatan risiko infeksi, menurut penelitian tersebut.

Uji coba ini melibatkan 151 peserta, dengan 20 orang pada kelompok kurkumin, 19 orang pada kelompok omeprazole, dan 19 orang pada kelompok omeprazole. 16 pada kelompok pengobatan gabungan keluar.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah