Apakah Bakteri Wolbachia Membahayakan Manusia? Ini Kata peneliti dari Pusat Kedokteran Tropis UGM

- 29 November 2023, 10:00 WIB
Dinkes Kota Bandung Serang Nyamuk Aedes Aegypti dengan Nyamuk Wolbachia , untuk Pencegahan DBD .
Dinkes Kota Bandung Serang Nyamuk Aedes Aegypti dengan Nyamuk Wolbachia , untuk Pencegahan DBD . /Dinas Kesehatan NTB/

MEDANSATU.ID - Adi Utarini, seorang peneliti dari Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gajah Mada (UGM), memastikan bahwa bakteri Wolbachia tidak menginfeksi manusia ataupun hewan vertebrata lainnya.

Bakteri ini adalah endosimbion oligat yang hanya bisa hidup di dalam sel organisme hidup seperti serangga. Wolbachia terbukti efektif dalam menurunkan replikasi virus dengue dalam nyamuk Aedes aegypti, sehingga keberadaannya dapat mengurangi kapasitas nyamuk tersebut sebagai vektor dengue.

Wolbachia pertama kali ditemukan oleh Hertig dan Wolbach pada tahun 1924 dalam jaringan reproduksi nyamuk Culex pipens. Di Indonesia, nyamuk ber-Wolbachia sudah melalui penelitian sejak tahun 2011 dan telah memperoleh rekomendasi dari WHO.

Wolbachia dapat ditemukan dalam tubuh enam dari 10 jenis serangga, termasuk kupu-kupu, lalat buah, dan lebah. Dalam penelitian di Yogyakarta pada tahun 2012, Wolbachia ditemukan dalam 44,9% serangga seperti kupu-kupu, ngengat, nyamuk, dan lalat.

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Serang Nyamuk Aedes Aegypti dengan Nyamuk Wolbachia , untuk Pencegahan DBD

Penelitian Wolbachia oleh Pusat Kedokteran Tropis UGM bersama Monash University Australia membuktikan bahwa bakteri ini berhasil menurunkan 77,1% kasus dengue dan 86,2% kasus rawat inap di Yogyakarta.

Wolbachia bekerja di dalam sel Aedes aegypti untuk membuang virus dengue tidak berkembang sehingga nyamuk tidak mampu menularkan penyakit demam berdarah ke manusia yang terkena gigitannya.

Ada tiga transmisi Wolbachia, yaitu nyamuk jantan ber-Wolbachia yang kawin dengan nyamuk betina ber-Wolbachia, nyamuk jantan tak ber-Wolbachia yang kawin dengan betina ber-Wolbachia, dan nyamuk jantan ber-Wolbachia yang kawin dengan betina tidak ber-Wolbachia sehingga telur tidak akan menetas.

Selain aman untuk lingkungan, Wolbachia juga mendukung pengurangan paparan kimia yang tidak sesuai indikasi sehingga penerapannya lebih aman bagi lingkungan dan lebih ekonomis dibandingkan fogging.

Halaman:

Editor: Ayub MS

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x