Tanpa Perhatian Walikota Medan Boby Nasution, Seniman Medan Mengadu pada Guru Patimpus

- 15 Juli 2023, 22:34 WIB
Tanpa Perhatian Walikota Medan Boby Nasution, Seniman Medan Mengadu pada Guru Patimpus
Tanpa Perhatian Walikota Medan Boby Nasution, Seniman Medan Mengadu pada Guru Patimpus /Nasib /Medan Satu

MEDANSATU.ID-Kendati tak ada perhatian pejabat seperti Walikota Medan Boby Nasution, seniman Medan terus bergerak. Mereka menggelar "Halaqoh Budaya, Mengadu pada Guru Patimpus" secara sederhana di Menrabic Cafe Indonesia, Jalan Bahagia By Pass Medan, Sabtu, 15 Juli 2023.

Acara ini dalam rangka refleksi 83 tahun sastrawan Sulaiman Sambas dan perupa Arry Darma. Diadakan Forum Sastrawan Deliserdang (Fosad) dengan narasumber Jaya Arjuna, Umar Zen, Rianto Agly alias Anto Genk dan aktivis pemuda Karo, Roy Kaban serta dipandu oleh Alex Ginting. Sayang tidak dihadiri Bobby Nasution.

"Kota Medan adalah kota ketiga terbesar di Indonesia, namun kondisinya masih belum seperti yang diharapkan. Harus diakui perhatian pemerintah Kota Medan yang dipimpin Bobby Nasution terhadap para seniman masih sangat kurang," kata Anto Genk dalam sebuah dialog refleksi bersama tiga narasumber lain.

Menurutnya, bahkan Kota Medan sampai hari ini belum memiliki gedung sejarah seni atau museum seni yang bisa menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda. "Sungguh miris," ujarnya.

Pembicara lainnya Roy Kaban, menekankan pentingnya mengingat Guru Patimpus. "Sosok Guru Patimpus sejatinya bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat dan kalangan generasi muda tentang persatuan, toleransi dan kebersamaan,"tuturnya.

Sementara itu Umar Zen, mengatakan sosok Arry Darma dan Sulaiman Sambas adalah dua seniman yang tidak hanya patut diapresiasi tapi juga diteladani. "Dalam usia 83 tahun keduanya masih tetap produktif. Ini luar biasa dan patut dicontoh oleh yang muda-muda," ujarnya.

Betapa tidak, kata Umar Zen, sebagai seniman kedua seniman ini telah menghasilkan karya-karya yang luar biasa. "Dua karya pak Arry Darma yang paling monumental sebagai perupa di Kota Medan adalah Patung Guru Patimpus dan Patung Djaga Depari. Sedangkan karya sastra Sulaiman Sambas bisa dibaca di berbagai media nasional," ujarnya.

Sedangkan Jaya Arjuna mengungkit sejarah lahirnya ibukota propinsi Sumut itu. Menurutnya, masih banyak tanda tanya terkait sejarah berdirinya Kota Medan. Karena itu perlu dikaji ulang antara sejarah Guru Patimpus dan kelahiran Kota Medan.

"Sejarah lahirnya Kota Medan belum clear. Masih banyak pertanyaan soal ini. Apalagi jika dikaitkan dengan Kerajaan Deli dan Aceh," ujarnya.

Pada acara Halaqoh Budaya ini, hadir para seniman-seniman kawakan di antaranya Shafwan Hadi Umry, Wirja Taufan, Arry Darma dan LK Ara.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah