Warga Keluhkan Naiknya Harga Beras dan Air Sering Mati di Safari Jumat Bobby Nasution, Tolong Turunkan Lagi!

- 6 Oktober 2023, 19:54 WIB
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Menurut Menteri BUMN Erick Thohir stok beras nasional saat ini sebanyak 1,7 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun 2023.
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Menurut Menteri BUMN Erick Thohir stok beras nasional saat ini sebanyak 1,7 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun 2023. /ANTARA FOTO/Fauzan/Spt.

MEDANSATU.ID - Tingginya harga sembako, terutama beras menjadi salah satu keluhan yang disampaikan warga, terutama kaum ibu saat Wali Kota Medan Bobby Nasution melaksanakan Safari Jumat di Masjid Umar Bin Khattab Jalan Kalpataru, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat 6 Oktober 2023.

“Keluhan yang saya sampaikan ini mewakili ibu-ibu yang ada. Harga sembako, terutama beras saat ini sangat tinggi Rp.14.000-Rp.15.000/kg. Saya berharap agar harga beras tersebut dapat diturunkan lagi karena sangat memberatkan,” kata Bu Lisa, salah seorang ibu rumah tangga yang bermukim di Jalan Setia Budi Gg Veteran.

Selain harga beras, Wanita sedikit tambun yang mengenakan busana Muslim biru dipadu jilbab pink itu juga mengeluhkan tarif rekening listrik yang juga naik. “Pembayaran tagihan listrik saat ini membengkak, Pak Wali. Selama ini saya hanya membayar tagihan listrik Rp.200 ribu perbulan, kalau sekarang banyak sekali,” keluhnya.

Tidak hanya harga beras dan tagihan listrik, warga lainnya yang mengaku Hj Mursini, warga Lingkungan X. Wakili ibu-ibu pengajian setempat, ia mengeluhkan aliran air PDAM Tirtanadi sering mati. Di samping itu, imbuhnya, warna air juga kerap kuning keruh sehingga tidak layak konsumsi maupun digunakan untuk mencuci pakaian, terutama bewarna putih.

Baca Juga: Bobby Nasution Tinjau Lokasi Banjir di Kota Medan, Komitmen Upaya Pembenahan Drainase dan Normalisasi Sungai

“Warna air yang kuning dan keruh tentunya tidak sehat untuk dikonsumsi, termasuk digunakan mencuci pakaian yang berwarna putih. Kami mohon agar masalah air yang sering mati dan warnanya kuning keruh ini menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti, Pak Wali,” ungkap Hj Mursini.

Kemudian, ibu rumah tangga paro baya itu juga menyampaikan tidak lancarnya aliran drainase mengalir sehingga setiap hujan deras turun menyebabkan rumah warga digenangi air. Disebutkannya, drainase itu di antaranya di Gg Marto, Jalan Setia Budi serta Jalan Kalpataru. “Kami berharap agar drainase tersebut dapat diperbaiki,” harapnya.

Dalam pertemuan dengan Bobby Nasution yang hadir didampingi Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawwad beserta sejumlah pimpinan perangkat daerah terkait, warga juga mengeluhkan soal sampah yang tidak diangkat setiap harinya. Padahal, ungkap mereka, setiap bulan membayar Rp.20 ribu untuk retribusi sampah. “Kadang sampah baru diangkat seminggu sekali,” keluh mereka.

Bobby Nasution mengucapkan terima kasih atas keluhan yang disampaikan tersebut. Menanggapi keluhan tingginya soal harga beras, menantu Presiden Joko Widodo ini mengungkapkan, Pemko Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Pertanian dan Perikanan Kota Medan telah menggelar Gerakan Pangan Murah selama 10 hari mulai 25 September sampai 5 Oktober.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Pemko Medan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x