Network
MEDANSATU.ID - Bus listrik yang baru diluncurkan oleh Pemko Medan menjadi topik hangat di media sosial karena sebuah insiden di mana bus tersebut mogok di tengah Jalan Jamin Ginting, yang membuat khawatir para penumpang.
Insiden ini memunculkan perdebatan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan membantah bahwa bus itu mogok, namun lebih menekankan bahwa supir itu secara tidak sengaja menekan salah satu tombol yang membuat bus tidak berfungsi dengan baik.
Insiden ini menyoroti tantangan dalam memperkenalkan kendaraan listrik di Indonesia, terutama di Medan, di mana pemikiran listrik sebagai sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan disambut dengan semangat oleh warga. Meskipun semakin populer, para pengemudi perlu tahu beberapa hal untuk memastikan bus berfungsi dengan baik.
Para pengemudi bus harus mempertimbangkan jumlah rute, jarak, dan waktu tempuh ketika menentukan jadwal pengisian baterai. Para pengemudi juga harus melakukan perhitungan yang tepat ketika merencanakan perjalanan, memperkirakan kapasitas dan tingkat pengisian yang tepat sehingga bus dapat berjalan dengan satu kali pengisian baterai. Pelatihan yang tepat dalam mengoperasikan bus listrik juga dapat membantu mencegah insiden seperti yang terjadi di Medan.
Baca Juga: Wow Medan Makin Keren, 4 Unit Bus Listrik Dioperasikan, 'Udah Tau Klen?'
Dalam hal kendaraan listrik, masalah terbesar selalu menjadi jarak tempuh. Meskipun kendaraan listrik sangat bersih dan ramah lingkungan, jarak tempuhnya tetap terbatas dan memerlukan waktu untuk mengisi daya baterai. Namun, kemajuan terbaru dalam teknologi baterai, motor listrik, dan infrastruktur pengisian baterai menjanjikan masa depan yang cerah bagi kendaraan listrik, termasuk bus.
Di masa depan, aplikasi pengisian baterai nirkabel dan jaringan power sharing antar kendaraan listrik dapat menjadi solusi terbaik agar bus listrik dapat menyelesaikan rute yang panjang tanpa benar-benar mogok karena kehabisan daya baterai.
Ini Kata Izwar Lubis
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan dan teknisi dari PT Calista sebagai donatur bus listrik juga hadir.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, fungsi dari mobil derek hanya untuk memindahkan bus listrik ke sisi jalan agar tidak mengganggu lalu lintas. Pekerjaan perbaikan akan dilakukan di tempat, dan jika tidak bisa dilakukan di tempat, bus akan dibawa ke Pool Bus Listrik di Terminal Medan Amplas.
