Begini Cara Membangun Tokoh dalam Akting Teater Menurut Iswadi Pratama, Ternyata Sangat Mudah

14 Desember 2023, 16:00 WIB
Begini cara membangun kataktet tokoh dalam acting teater. /YouTube/Teater Satu

MEDANSATU.ID - Perkembangan teater di Indonesia semakin hari semakin ramai peminat. Namun tidak banyak yang mengerti bagaimana cara membangun tokoh atau karakter agar penampilan akting di atas panggung kita lebih meyakinkan.

Menurut Iswadi Pratama dalam YouTube Teater Satu, seorang aktor harus membangun tokoh agar penampilannya lebih terpercaya. Pembangunan tokoh tersebut penting dilakukan sedikit demi sedikit. Tidak ada orang yang bisa langsung membangun tokoh dengan sempurna.

Modal utama yang dibutuhkan oleh seorang aktor ialah waktu. Sedikit demi sedikit kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan karakter yang akan kita perankan di atas pentas dengan seluruh tim.

Dengan sutradara, penata artistik, penata kostum, penata make up, dan aktor-aktor yang lain, kita harus menuliskan biografi si tokoh. Kita harus mencari tahu bagaimana cara menuliskan biografi si tokoh, meskipun berkaitan dengan tokoh biografis.

Baca Juga: Inovasi Terbaru! Cara Memaksa Pohon Mangga Agar Berbuah Terus Menerus Tanpa Musim dan Buah Tidak Busuk

Jenis biotik artinya karakter ini memang pernah benar-benar ada, benar-benar hidup, tokoh yang riil. Seorang aktor harus tetap membangun biografi tokoh ideologinya. Kemudian kita perlu mengetahui di mana ia tinggal.

Sang karakter terkadang tidak menyertakan informasi tentang hal-hal seperti kapan dan di mana ia lahir atau siapa orangtuanya, sehingga kita mengetahui berdasarkan informasi yang ada di naskah untuk merancang biografi karakter yang akan diperankan.

Misalnya ada tokoh yang muncul dalam naskah Pagi Bening yang diterjemahkan oleh Sapardi Djoko Damono. Kita mendapatkan informasi bahwa tokoh Don Gonzalo sudah berusia cukup tua, mungkin 70 atau 75 tahun dan hidup sendiri.

Ia sering merayu wanita dan dianggap flamboyan. Namun kita tidak mendapatkan informasi kapan dan di mana ia lahir. Jika latarnya itu di Madrid atau di Valencia, kita bisa menduga-duga Don Gonzalo ini lahir dari kalangan bangsawan atau buruh, atau yang melekat padanya sejak kecil dan membawanya hingga dewasa atau tua.

Baca Juga: Luar Biasa! Inilah Cara Bertani Bayam Potong di Pekarangan Rumah yang Bisa Panen Berkali-kali Selama Setahun

Ini adalah kerja imajinasi. Tetapi imajinasi yang dikembangkan berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari naskah. Don Gonzalo, yang merupakan karakter dalam naskah Pagi Bening, pasti punya kebiasaan membaca yang baik.

Mengapa? Sebab dalam naskah itu diceritakan bahwa ia pergi ke taman untuk membaca dan buku yang dibaca adalah buku sastra, khususnya buku puisi. Berarti menurut ia punya kebiasaan membaca buku-buku puisi.

Ia menyukai puisi-puisi. Puisi-puisi yang bernafas romantik. Berarti itu juga mencerminkan pribadi Gonzalo. Ia adalah seorang yang romantis, yang sesuai dengan julukannya sebagai si jago syair cinta atau jago cakap cinta.

Gonzalo memiliki kebiasaan membaca, dan informasi itu memberikan cerminan tentang dirinya. Kita mendapatkan informasi baru. Bagaimana kira-kira orang yang senang dengan puisi atau menyukai puisi meninggalkan kota Valencia tempat ia mengenal Laura kekasihnya.

Baca Juga: Dua Cara Kreatif dan Mudah Obati Sakit Gigi Baik Bolong Maupun Tidak, Salah Satunya Resep Nenek Moyang

Hal ini karena ia berduel dengan seorang saudagar yang dijodohkan dengan Laura oleh keluarganya. Tentu saja Laura ini dari kalangan bangsawan kaya. Ayahnya adalah saudagar kaya, dan ia dijodohkan untuk menikah dengan Laura.

Laura tidak mencintainya dan Gonzalo kemudian berduel dengan saudagar tersebut sehingga ia menderita luka parah. Gonzalo lalu pergi untuk menghindari sang saudagar.

Semakin detail, spesifik, dan kaya informasi yang ada, begitu juga gambaran karakter itu akan menjadi lebih utuh seperti ketika kita membangun rumah atau apapun yang ingin kita bangun.

Kita ingin bangunan itu utuh dalam pengertian ia layak disebut sebuah rumah. Maka ia punya pintu, jendela, ventilasi, ruangan terbagi dari apa saja, bahannya dari apa. Begitu juga ketika kita membangun karakter yang akan kita perankan.

CBaca Juga: Kuliner Kreatif, Pastel Keju Mini Isi Abon Lezat dan Mudah Disiapkan, Begini Cara Membuatnya, Mudah Banget

Mulai dari sejak lahir, kebiasaan-kebiasaannya, perilakunya, wataknya, sisa kekuatannya di masa muda.

Kita bisa merepresentasikan karakter yang akan kita perankan sebagai aktor di komunitas atau di rumah, atau bahkan mencoba menceritakan pada mamak, pakde, atau simbah di rumah.

Kita bisa bercerita tentang diri kita sendiri agar mereka merasakan adanya perbedaan dari kebiasaan kita sehari-hari, tanda bahwa kita mulai sedikit demi sedikit membangun karakter tersebut.

Bahan-bahannya ada tubuh, suara, warna suara, tempo wicara, irama wicara, dan ekspresi.

Baca Juga: Cara Kreatif dan Mudah Menghidupkan Batu Jam Mati dan Membuat Pengharum Ruangan dari Botol Yakult

Katakanlah seluruh biografi karakter tersebut adalah biografimu. Ini menandakan bahwa kita terus menerus mengembangkan karakter tersebut.

Begitulah cara seorang aktor membangun karakter atau tokoh dalam dirinya. Yakni dengan mengorek tau biografi tokoh dan ceritakan pada sahabat mu, bahwa diri kita bukan lagi diri kita, tetapi tokoh di dalam naskah yang sedang kita bangun. Selamat berlatih! ***

YouTube Teater Satu
TONTON VIDEONYA DI SINI

Editor: Ayub MS

Sumber: YouTube Teater Satu

Tags

Terkini

Terpopuler