Ada 27, 32 juta pemudik lebaran yang pakai kenderaan roda empat, Menhub himbau pilih mudik lebih awal

- 21 Maret 2023, 20:23 WIB
Ilustrasi- Kendaraan pemudik (ANTARA FOTO)
Ilustrasi- Kendaraan pemudik (ANTARA FOTO) /Dedhez Anggara/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Mudik sudah merupakan tradisi masyarakat di Indonesia setiap lebaran. Namun lebaran tahun ini pemudik yang menggunakan kenderaan roda empat meningkat drastis jumlahnya.

Dikutip dari laman Kemenhub, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi jumlahnya mencapai 27,32 juta orang atau 22,7% dari total pergerakan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (19/3), menggelar rapat koordinasi di Kantor Jasa Marga Km 70B Gerbang Tol Cikampek Utama.

Rapat Koordinasi Menteri Perhubungan kali ini membahas langkah antisipasi terhadap lonjakan pergerakan kendaraan roda empat di masa mudik Lebaran tahun 2023 di jalur tol Jakarta ke arah Cikampek, Cipali, sampai ke Semarang, yang diprediksi akan meningkat dibandingkan masa mudik Lebaran tahun 2022 lalu.

"Persiapan kita lakukan sejak dini, sehingga kita bisa lebih siap dan masih punya waktu untuk memperbaiki kekurangan yang masih ada," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan, dari total jumlah potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini yang mencapai 123,8 juta orang. Pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.

Menurut Menhub Budi Karya Sumadi pihak Jasa Marga memprediksi, jumlah kendaraan yang akan melintas di 4 (empat) gerbang tol utama yaitu: Cikupa, Ciawi, Cikampek Utama, dan Kalihurip utama, akan lebih tinggi dibandingkan masa mudik lebaran tahun 2022 lalu.

Budi Karya Sumadi memprediksi jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek mencapai 2,2 juta kendaraan atau naik 2,8% dan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta kendaraan atau naik 1,4% dibandingkan masa mudik Lebaran tahun 2022 tahun lalu.

Melihat tingginya prediksi lonjakan kendaraan di jalur Tol ke arah Semarang, Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan akan terus berkoordinasi intensif dengan Korlantas Polri, KemenPUPR, Badan Pengelolaan Jalan Tol, Jasa Marga, dan unsur terkait lainnya, untuk menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas seperti, contra flow, one way, pembatasan angkutan barang dan lain sebagainya.

"Kami bekerja kompak sebagai tim dan tengah menyiapkan berbagai hal, termasuk Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk menentukan waktu pelaksanaan rekayasa lalu lintas, yang penerapannya di lapangan akan dilakukan oleh Korlantas Polri," tutur Menhub Budi Karya Sumadi.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Kemenhub


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x