Network
MEDANSATU.ID - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas guguran lava pijar yang melintasi 1,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Merapi, terletak di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Triyono, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, menyatakan guguran lava tersebut dicatat selama periode pengamatan yang berlangsung mulai pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB pada tanggal 27 Oktober 2023.
"Diamati tiga kali guguran lava menuju Kali Bebeng dengan jarak meluncur maksimum 1.500 meter," ungkapnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, hari Sabtu.
Berdasarkan catatan kegempaan, terdapat 113 gempa guguran dalam rentang amplitudo 3 hingga 25 milimeter dan durasi gempa antara 33,52 hingga 117,88 detik.
Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina: Aktivitas Seks Menyimpang, Potensi Terjangkit Cacar Monyet
Selain itu, tercatat juga 365 gempa hibrid atau fase banyak dengan amplitudo 3 hingga 24 milimeter, S-P dalam kisaran 0,4 hingga 0,8 detik, dan durasi gempa 4,92 hingga 11,92 detik.
Selanjutnya, terdapat tiga gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 hingga 10 milimeter, S-P tak teramati, dan durasi gempa 54,12 hingga 93,16 detik.
Potensi risiko saat ini mencakup guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya yang melibatkan Sungai Boyong hingga lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer.
Di sektor tenggara, termasuk Sungai Woro hingga tiga kilometer dan Sungai Gendol hingga lima kilometer. Sementara itu, material vulkanik yang dikeluarkan akibat letusan eksplosif bisa mencapai radius tiga kilometer dari puncak.
