Di Medan Zoo tak Cuma 5 Harimau, Tini pun Dibiarkan Mati Melahirkan, Banyak yang Ditutupi?

- 29 Februari 2024, 10:30 WIB
Di Medan Zoo, tak cuma harimau, kuda melahirkan pun dibiarkan mati.
Di Medan Zoo, tak cuma harimau, kuda melahirkan pun dibiarkan mati. /pandapotan silalahi/instagram @hits_kalakkaro.id

MEDANSATU.ID - Medan Zoo, kebun binatang di Medan kembali mendapat sorotan. Kali ini datang dari Wildlife Whisperer Sumatera (WWS). Lembaga pecinta hewan ini mengungkapkan ternyata tak cuma 5 ekor harimau yang mati di sana.

Selain 5 ekor harimau mati yang belakangan beritanya viral dan menjadi perbincangan hangat warga Medan, menurut lembaga ini masih ada hewan lainnya yang ikut mati di Medan Zoo, terlebih dalam setahun terakhir ini.

Di Medan Zoo, selain 'Si Raja Hutan', binatang lainnya pun turut meregang nyawa di sana. Diantaranya beruang madu, owa hingga kuda.

Baca Juga: TERBARU..!!! Satu Lagi Korban Longsor Ditemukan Meninggal Dunia di Kabupaten Luwu, Total Jadi 5 Orang

Seperti dilansir MEDANSATU.ID dari instagram @hits_kalakkaro.id pada Kamis 29 Februari 2024.

Narasi di laman itu menyebut dalam setahun terakhir ini Medan Zoo sebagai kebun binatang kesayangan warga Medan punya 'catatan hitam'. Publik menduga pengelola kebun binatang tak mampu merawat binatang yang dikandangkan itu.

Walikota Medan, Bobby Nasution baru-baru ini mengungkapkan bukan persoalan profesionalisme pengelola Medan Zoo, namun tak lebih pada persoalan anggaran. Konon Medan Zoo tak punya dana yang cukup untuk biaya hidup hewan di tempat itu.

Baca Juga: Protes Korban KDRT, Jaksa Palas Beri Perlakuan Khusus Kepada Terdakwa ?

Hal ini pun berdampak pada kelangsungan hidup hewan-hewan di sana, termasuk masalah makanan maupun kesehatan.

Publik sempat merasa heran dengan pernyataan Walikota Medan, Bobby Nasution yang mengaku pihaknya tak punya cukup dana untuk kebutuhan binatang di sini. Masalahnya mengapa binatang yang tak berdosa itu dibiarkan mati satu per satu.

Fakta menarik yang muncul ke permukaan, selain kondisi binatang di Medan Zoo bak 'kurvit' alias kurang vitamin yang ditunjukkan dengan kondisi tubuh yang kurus kering, perut mengerut, kondisi kandang pun cukup memprihatinkan.

Baca Juga: Caleg DPRD Sumut dari PDI Perjuangan, Alfriyansah Ujung Unggul di Karo, Dairi dan Pakpak Bharat

Publik pun lagi-lagi dibikin heran, mengapa kondisi kandang tempat hidupnya hewan piaraan itu tidak dirawat, jorok dan tidak layak untuk ditempati binatang di sana.

Sejatinya, menurut publik, jika Pemko Medan tak punya dana atau anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup binatang tersebut, secepatnya dibebasliarkan ke hutan. Atau paling tidak dihibahkan ke kebun binatang lainnya, pengelola yang lebih bertanggungjawab. Bukan justru dibiarkan mati satu per satu. Ini sungguh memalukan sekaligus memprihatinkan!

Menurut WWS, salah satu satwa yang mati dalam kondisi sangat memprihatinkan di Medan Zoo adalah seekor kuda betina bernama Tini. Parahnya Tini dibiarkan mati saat melahirkan bayi kuda itu.

Baca Juga: 2 Caleg DPRD Sumut dari PDI Perjuangan Hasyim dan Landen Marbun Bersaing Ketat di Sumut 1

Hal yang nyaris tak bisa diterima akal, bangkai kuda dimaksud ditemukan dalam kondisi sudah mengering. Duh!

WWS menilai, Tini mati lantaran proses melahirkan, artinya Medan Zoo tidak punya dokter hewan spesialis atau paramedis yang membantu proses kelahiran bayi Tini, hingga akhirnya Tini meregang nyawa di sana.

WWS dalam keterangannya pada Selasa 27 Februari 2024, belum merinci usia dan waktu matinya satwa itu.

Baca Juga: Caleg DPRD Sumut, Gelmok Samosir dari Partai Demokrat Tempati Posisi Kedua Suara Tertinggi di Dapil 9

Sementara Pernius Harefa, selaku manager Medan Zoo saat dikonfirmasi wartawan terkesan tidak merespons.

Diketahui kondisi Medan Zoo kini memprihatinkan, bak telur di ujung tanduk. Pemasukan kebun binatang ini diperoleh praktis dari uang masuk yang dikutip dari setiap pengunjung yang datang ke tempat itu.

Medan Zoo bahkan butuh biaya yang tak sedikit diantaranya untuk biaya pakan, perawatan kandang hingga gaji pekerja termasuk dokter hewan yang setiap saat ada saat pertolongannya dibutuhkan Medan Zoo.

Baca Juga: Ini 8 Caleg DPRD Sumut Peroleh Suara Tertinggi Sementara di Dapil 10, Siantar Simalungun

Info yang beredar, dokter hewan Medan Zoo disebut-sebut resign (red, mengundurkan diri) lantaran pembayaran gaji dokter yang tidak jelas.

Solusinya, saat binatang Medan Zoo butuh pertolongan, biasanya pengelola mendatangkan dokter yang disiapkan BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam).

Hingga kini Walikota Medan, Bobby Nasution belum bereaksi terhadap persoalan ini. Publik menduga mungkin pengaruh Pilkada (Pilgubsu) yang tak lama lagi digelar.***

Editor: Pandapotan Silalahi

Sumber: Instagram @hits_kalakkaro.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah