MEDANSATU.ID - Pengacara terkenal, Hotman Paris Hutapea, mengkritik pelaksanaan debat Capres oleh KPU, yang menurutnya sangat tidak menarik.
Hotman mengatakan kritikan nya dalam video yang dia unggah dalam akun instagram nya dan ditonton medansatu.id, Jumat 15 Desember 2023.
Menurutnya, tujuan debat Capres sangat tidak menarik dan membuang waktu. Debat Capres yang diselenggarakan pada 12 Desember 2024 malam sangat tidak menarik, karena terlalu banyak formalitas dan birokrasi yang terjadi, sehingga para penonton hanya mendapat kulit dari debat tersebut.
Menurut Hotman Paris, debat yang baik adalah debat yang dilakukan secara langsung, di mana dua orang duduk di hadapan kamera, di tengah-tengahnya terdapat moderator, dan mereka berdebat selama lebih dari satu jam.
Baca Juga: Debat Capres Seru, Gibran Ditegur oleh KPU RI, Gemoy Prabowo Dikritik Pakar Lantaran Ini
Dalam debat semacam ini, hal yang dibahas benar-benar merupakan isi dari kualitas dan kepribadian Capres tersebut.
"Jadi bukan satu menit, satu menit. Apa yang bisa dimengerti hanya dengan bicara satu menit, " cetusnya.
Hotman Paris juga menilai bahwa debat Capres KPU sangat membosankan dan tidak menarik, karena terlalu banyak birokrasi dan formalitas yang harus dijalani.
Terlalu banyak fokus pada kulit dari debat tersebut, sehingga tidak ada informasi yang cukup didapatkan mengenai Capres tersebut.
Baca Juga: Anies Hadiri Diskusi Santai Disabilitas dan Refleksi Menyambut Natal pada Hari ke-18 Kampanye
"Cara debat yang benar seharusnya seperti yang dilakukan oleh calon Presiden Amerika Serikat, di mana dua orang langsung duduk di depan kamera, dan seluruh isi kualitas dan kepribadian dari Capres tersebut dapat diungkapkan dalam waktu yang lebih lama, " ujarnya. .
Dalam pandangan Hotman Paris, debat Capres yang layak haruslah memerankan debat yang serius dan penuh kualitas, di mana kedua Capres harus berdebat langsung, sehingga penonton dapat dengan mudah memahami siapa Capres yang terbaik.
Hotman Paris berpendapat bahwa debat Capres semacam ini sangat penting untuk menentukan masa depan Indonesia, "sehingga pelaksanaannya harus dilakukan sesuai dengan standar debat Amerika Serikat, agar kualitas Capres yang terpilih nanti dapat terjaga dengan baik,," tandasnya.***