Kisah Nek Nuraini yang Berangkat Haji Setelah 12 Tahun Menunggu, Pas Melihat Ka'bah, Menangis

3 Juni 2023, 20:17 WIB
Nuraini binti Ibrahim (68), jemaah haji asal Kabupaten Langsa, Aceh. /Kemenag/

MEDANSATU.ID - Nuraini binti Ibrahim (68), menangis terisak-isak. Air matanya tumpah. Nuraini tak mampu membendung nya. Ia menangis tersedu-sedu. Wajahnya ia tutup dengan telapak tangannya yang keriput. Rasa haru menyerangnya setelah ia terkesima dengan apa yang telah dilihatnya. Ka'bah.

"Ya Allah, (saya) bersyukur atas nikmat dari-Mu," sebutnya saat ditemui di Hotel al-Kiswah, kawasan Jarwal, Makkah, Arab Saudi, Sabtu 3 Juni 2023 seperti dikutip Medansatu.id Jaringan Pikiranrakyat.com dari laman Kemenag.go.id.

Nek Nuraini yang pensiunan guru SD ini mendaftar haji pada tahun 2011. Artinya Nek Nuraini telah dua belas tahun menanti untuk berangkat haji. Dan akhirnya ia puas telah masuk kuota jamaah haji tahun 2023 ini.

Tubuhnya yang sudah tua tak menyurutkan langkah nenek ini untuk ikut berjubelan bersama ribuan jamaah lain. Nuraini dengan gesit mampu melewati prosesi mengelilingi Ka'bah tujuh kali dengan sempurna.

Baca Juga: Moment Spektakuler Pernikahan Putra Mahkota Hussein dan Rajwa Alseif : Kue Raksasa, Gaun Pesta dan Bintang

"Tanpa skuter, tanpa kursi roda. Bahkan, saya rela menambah tawaf satu kali lagi demi dapat mencium Hajar Aswad. Syahdu rasanya, tolong hamba-Mu, ya Allah," ujar Nuraini menceritakan jika dirinya sudah mencium Hajar Aswad seusai melakukan tawaf.

Semula Nek Nuraini mengaku sempat ragu untuk berangkat haji. Dia menyadari usianya yang kian sepuh, namun tak kunjung juga mendapat panggilan haji. Ia khawatir, umurnya tak sampai saat panggilan ke Baitullah itu datang

"Terima kasih Pak Menteri (Menteri Agama), kami telah dipanggil. Berkat dukungan Pak Menteri, kami yang lansia dapat dipanggil (untuk berhaji). Subhanallah," ujar Nuraini penuh haru.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Guru Honorer, Kemendikbud Ristek akan Luncurkan Marketplace Guru, Apakah Itu?

Terpisah dari Rombongan

Nuraini mengaku tak terhingga gembiranya selepas melakukan tawaf dan sa'i. Tetapi saking gembiranya tawafnya sempat terjeda karena dirinya tiba-tiba terpisah dari rombongan. Nuraini keluar Masjidil Haram dari pintu berbeda dan naik bus, jurusan berbeda pula.

"Akibatnya, saya bersama dua orang lainnya tersesat ke Sektor 10 di kawasan Misfalah. Padahal mestinya ke Sektor 8 di kawasan Jarwal, tempat jamaah haji Embarkasi Aceh (BTJ) menginap, " ungkapnya.

Beruntung, Nenek asal Kabupaten Langsa, Aceh, ini berjumpa Azmiadi, petugas haji Indonesia yang juga berasal dari Aceh. Barulah rasa panik Nek Nuraini berakhir.

"Untung saja Nek Nuraini ketemu petugas. Lalu diarahkan ke Misfalah. Memang tanpa sengaja ketemunya. Berarti sudah ditakdirkan. Kalau enggak gitu, mungkin kami enggak bertemu. Ini sudah qadarullah," ujar Azmadi, petugas Layanan Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi.

Baca Juga: Ada Genit Manis di Medan, Ini Dia Hubungannya dengan HIV AIDS...

Azmiadi kemudian memberi semangat dan arahan lalu mengantarkan Nuraini ke pemondokan agar bergabung dengan rombongannya.

Nuraini juga mengaku sudah mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas haji. Ia merasa sangat diurus dan diperhatikan, mulai dari soal transportasi, konsumsi dan istirahat.

Ia juga mengaku senang, makanan yang disediakan enak karena semuanya masakan Nusantara. "Cuma ada juga makanan yang serasa keras . Nenek gak sanggup mengnyahnya, lantaran gigi nenek sudah enggak ada," bilang Nuraini sambil tertawa khas seorang nenek yang sederhana.***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler