Network
MEDANSATU.ID - Kalau anak sekarang, anak milenial gak tau deh, apa tau dengan masakan yang satu ini. Masakan yang sudah sangat langka. Walau mungkin di Jawa masih banyak orang yang memasak masakan legendaris yang satu ini. Namanya Oblok-oblok.
Dari namanya orang sudah bisa mengira-ngira masakan dari daerah mana Oblok-oblok ini. Dari namanya itu orang pasti sudah menebak jika masakan ini berasal dari tanah Jawa. Tepatnya Jawa Tengah. Namun ada juga yang bilang dari Jawa Timur.
Tak ada literatur yang dapat mengartikan kata oblok-oblok ini. Dari kamus bahasa Indonesia ditemukan makna Oblok-oblok ini hanyalah 'nama masakan'. Namun kata yang mendekatinya adalah obok-obok yang berarti campur-campur. Yah memang Oblok-oblok adalah masakan campur-campur.
Meski campur-campur bukan berarti Oblok-oblok adalah urap. Sangat berbeda dengan urap yang walaupun menggunakan berbagai sayuran tetapi tidak di 'obok-obok' saat dimasak dalam kuali. Dan urap juga tidak memakai petai lamtoro sebagai ciri khas oblok-oblok juga kelapa muda (bukan degan, red).
Baca Juga: Soto Bening Haji Anwar Sulaiman Jl.Brigjen Katamso Medan , Soto Tanpa Santan Yang Rekomended
Dari berbagai media, Oblok-oblok memang sedikit menyimpang dari kebiasaan masakan orang Jawa Tengah yang biasanya manis seperti gudek. Maka bisa saja Oblok-oblok ini berasal dari Jawa Timur yang masakanya lebih berani pedas ketimbang Jawa Tengah yang lembut dan manis.
Mari tak usah memperdebatkan dari mana asal Oblok-oblok yang legendaris ini. Sebagai masakan yang kelezatannya di atas rata-rata, Oblok-oblok sudah mampu menembus selera orang seantero tanah air. Di Medan Oblok-oblok sudah tak asing lagi. Terutama bagi masyarakat Jawa Deli.
Oblok-oblok adalah masakan yang menyatukan bahan-bahan murah namun berkat bumbunya yang pas itu, walaupun tanpa unsur makanan mahal seperti daging, Oblok-oblok serasa masakan restoran kelas satu. Padahal Oblok-oblok hanya memakai bahan-bahan seperti tempe, tahu, teri, lamtoro, daun singkong dan ada pula yang bereksperimen dengan daun kelor dan utamanya adalah kelapa muda.
Nah jika usia diatas 50 tahun apalagi berdarah Jawa rasanya pasti kenal dan suka dengan masakan khas Indonesia ini. Malah kabarnya oleh PMI masakan ini juga dimasak di negara mana tempat dia bekerja sebagai PRT. Dan beberapa orang di sana menyukainya walaupun Oblok-oblok terbilang pedas lantaran ada cabe rawit gelondongan nya.
Baca Juga: Resep Ikan Bakar, Wangi Membuat Lidah Bergetar dan Liur Menetes
Apakah anak melenial menyukai Oblok-oblok? Sebagai pewaris kuliner asli nenek moyang seharusnya suka. Sebab jika tidak suka warisan nenek bangsa kita ini akan punah berganti dengan piza ataupun humberger. Padahal belum tentu Oblok-oblok atau botoks sekalipun sebagai makanan tidak berkelas.
Jika kamu suka, Oblok-oblok bisa berimprofisasi dengan ikan, daging, udang dan makanan berlemak (kolesterol) lainnya. Namanya pun Oblok-oblok (obok-obok) atau aduk jadi satu. Jika ingin memasaknya ini kami tukilkan resep dari chef Juna yang dilansir dari akun FB @ocha_chupid.
Bahan:
1butir kelapa muda, parut
300ml air kelapa
3buah ikan pindang, buang durinya
100gr lamtoro jawa, rebus
1buah tahu, potong dadu lalu rebus
1/2papan tempe, potong dadu lalu rebus
3buah cabai hijau besar, potong serong
Sepotong tempe semanggit
1buah tomat, iris tipis
1genggam daun kemangi
2cm lengkuas geprek
Bumbu (digoreng dulu baru dihaluskan)
7siung bawang putih
4buah cabai merah
10buah cabai rawit
Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya
Cara membuat:
-tumis bumbu halus bersama tempe semanggit dan lengkuas hingga tanak, tambahkan cabai hijau
-beri air kelapa, masukkan ikan pindang, tahu, tempe serta lamtoro/petai cina
-masukkan kelapa parut, bumbui gula garam dan kaldu bubuk
-terakhir beri irisa tomat dan daun kemangi, masak sebentar
-oblok2 siap disajikan
Baca Juga: Resep Oblok oblok Udang, Lamtoro, Tempe dan Tahu, untuk Makan Berat setelah Berbuka Puasa
Nah sangat mudah bukan memasaknya? Jika sulit mencari petai lamtoro bisa juga digantikan dengan petai cina. Selamat mencoba! ***
