Mangsa Ternak Sapi Warga, Tim Gabungan Pasang Perangkap Harimau di Langkat Sumut

- 2 Mei 2023, 19:26 WIB
Harimau Mangsa Sapi Warga di Kabupaten Langkat, Sumut.
Harimau Mangsa Sapi Warga di Kabupaten Langkat, Sumut. /BBKSDA/MEDANSATU.ID/
MEDANSATU.ID - Pasca ternak Sapi milik warga Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumut di mangsa Harimau pada Selasa 25 April 2023, tim gabungan memasang perangkap.
 

 

Tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Stabat Kabupaten Langkat, pihak Kepolisian setempat, Camat dan pihak Desa memasang perangkap harimau, Senin 1 April 2023 sekira Pukul 18.00 WIB.
 
Awalnya, Joni Sembiring (30) warga setempat mendapati anak Sapi miliknya tewas dengan kondisi mengenaskan.
 
Keesokan harinya, Rabu 26 April 2023, Joni melaporkan peristiwa itu kepada pihak Pemerintahan Desa setempat dan dilanjutkan kepada pihak BBKSDA. 
 
 
Guna memastikan bahwa Sapi milik Joni dimangsa Harimau, pihak BBKSDA memasang kamera trap. Malam harinya, Harimau Sumatera itu tertangkap kamera trap sedang menyantap bangkai Sapi milik Joni.
 
Tim gabungan Helbert Kasi BBKSDA, Palbert Turnip Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 3 Stabat, Arie Ramadhany Camat Batang Serangan, Kapolsek Padang Tualang AKP Sutrisno, Pemerintahan Desa Namo Sialang turun langsung memasang perangkap untuk menangkap dan akan mengevakuasi Harimau Sumatera ke dalam hutan. 
 
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 3 Stabat, Palbert Turnip kepada Wartawan mengatakan bahwa tim mendampingi dan litigasi memberikan rasa aman kepada warga.
 
 
 "Bersama BKSDA kita akan melakukan evakuasi atau relokasi terhadap Harimau dari lokasi interaktif negatif. Nanti setelah tertangkap akan kita pindahkan ketempat yang lebih aman ke habitatnya" kata Turnip. 
 
Dari kamera trap dan rekam jejak yang ditemukan, sebut Turnip, diperkirakan ada dua ekor Harimau Sumatera, biasanya yang keluar dari koloninya yang punya anak kecil sengaja diasingkan dari kelompoknya untuk menghindari kanibalisme. Nanti setelah tumbuh besar survive dia akan kembali ke kelompoknya. 
 
"Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan Harimau Sumatera turun ke perladangan dekat masyarakat, bisa saja di taman nasional kekurangan pakan, tapi sebenarnya jejak babi, rusa dan lainnya masih banyak di dalam hutan. Tetapi ada juga faktor external bahwa masyarakat yang dekat dengan kawasan masih banyak menggembala ternak dengan dilepaskan" sebutnya.
 
Pihaknya, aku Turnip, akan membantu masyarakat jika membutuhkan pembuatan kandang ternak agar terhindar dari serangan Harimau, agar tidak ada lagi ternak warga bebas berkeliaran dekat Taman Nasional. 
 
 
Sementara itu, Camat Batang Serangan, Arie Ramadhany mengimbau, agar warga untuk tidak melakukan aktifitas pada kawasan hutan dan tidak melintas atau melewati tempat-tempat yang berpotensi munculnya hewan buas pada malam hari.
 
"Jangan melakukan tindakan yang dapat mengancam keberadaan satwa dilindungi yang tengah berkeliaran dengan menembak atau menjeratnya. Berikan informasi yang akurat terkait keberadaan itu kepada aparat desa, Babinkamtibmas, Babinsa" imbau Camat.***

Editor: Habibi Medansatu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x