Hebat! Pesawat Chandrayaan-3 India Tiba di Bulan, Sempat Gagal Tapi Akhirnya Catat Sejarah

25 Agustus 2023, 06:27 WIB
Hebat! Pesawat Chandrayaan-3 India Tiba di Bulan, Sempat Gagal Tapi Akhirnya Sukses . /Pixabay/WikiImages

MEDANSATU.ID - India mencatat sejarah dengan berhasil mendaratkan Chandrayaan-3 atau pesawat luar angkasa di dekat kutub selatan bulan pada 23 Agustus 2023.

Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengumumkan prestasi ini, menegaskan posisi India dalam eksplorasi luar angkasa global.

Peluncuran Chandrayaan-3 dilakukan pada 14 Juli 2023 menggunakan roket LVM3. Setelah perjalanan yang sukses, pesawat ini berhasil mendarat pada pukul 18.03 waktu India.

Melansir dari unggahan Twitter @isro pada 24 Agustus 2023, Kepala Organisasi Penelitian Luar Angkasa India, Sreedhara Somanath, mengungkapkan kebanggaan atas pencapaian ini.

Baca Juga: Polisi Sebut Terduga Pelaku Cabul Tidak Ngaku, Mahasiswa dan Masyarakat Demo: Tangkap FS Copot Kapolres

"Rover Ch-3 turun dari Lander, dan India berjalan-jalan di bulan,” ujar Sreedhara Somanath.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan bahwa ia menerima ucapan selamat dari berbagai pihak sejak Rabu, 23 Agustus 2023 malam.

Dia menambahkan bahwa kesuksesan pendaratan ini bukan hanya prestasi satu negara, tetapi bagi seluruh umat manusia.

"Ini adalah kebanggaan dan pujian bagi para ilmuwan India," ujar Modi dalam pertemuan BRICS di Johannesburg dikutip Medansatu.id dari Reuters pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Baca Juga: Ngeri, 1,2 Juta Halaman Situs Judi Online Dikabarkan telah Menyusup ke Website Pemerintah

Chandrayaan-3 adalah usaha kedua India untuk mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan bulan. Wilayah ini memiliki potensi besar untuk eksplorasi lebih lanjut.

Selain itu, pencapaian ini dapat memicu perkembangan teknologi luar angkasa di India dan memotivasi generasi muda untuk berperan dalam penjelajahan luar angkasa.

Misi ini melibatkan pemisahan modul Vikram-Pragyan yang memasuki orbit bulan pada 17 Agustus 2023. Vikram, berhasil mendarat dengan sukses di lokasi yang telah ditentukan.

Baca Juga: Ini 3 Cara Efektif Mengatasi Polusi Udara Jakarta ala Beijing, Apa Saja?

Sempat Gagal

Sebelumnya, usaha pertama India dalam hal ini, melalui Chandrayaan-2, mengalami kegagalan pada tahun 2019 karena permasalahan perangkat lunak.

Namun, dari kegagalan tersebut, banyak pelajaran berharga dipetik. Selama empat tahun, perangkat lunak dan desain pesawat telah disempurnakan untuk menghasilkan Chandrayaan-3.

Proyek ini juga membawa harapan untuk menginspirasi generasi muda India untuk lebih terlibat dalam penjelajahan luar angkasa.

Sejak tanggal 17 Agustus 2023, modul Vikram-Pragyan telah berpisah dari modul propulsi Chandrayaan-3 dan mulai mengorbit bulan. Modul ini akan mempelajari bumi dari orbit bulan.

Baca Juga: Kapolda Sumut Irjen Pol.Agung Setya Paparkan 5 Perampok Antar Propinsi Spesialis ATM Bank Berhasil Dibekuk

Setelah memisahkan diri, modul ini berhasil masuk ke orbit bulan yang memiliki bentuk mirip telur pada 18 Agustus 2023. Modul ini akhirnya mendekati permukaan bulan pada 20 Agustus 2023.

Selama periode mengorbit, Vikram dan Pragyan telah menjalin kontak dengan pengorbit Chandrayaan-2, yang telah mengelilingi bulan sejak tahun 2019.

Pengorbit Chandrayaan-2 bertindak sebagai penghubung komunikasi antara modul pendarat dan Bumi untuk misi Chandrayaan-3.

Vikram akhirnya berhasil mendarat di lokasi yang telah ditargetkan. Lokasi ini berada sekitar 70 derajat lintang selatan, dekat dengan lokasi yang pernah menjadi tujuan mendaratnya misi bulan Rusia, Luna-25.

Baca Juga: Porkot XIII, Bobby Nasution berikan Beasiswa untuk 2 Atlet Arung Jeram Peraih Medali Emas

Sayangnya, upaya Rusia tidak berhasil karena pesawat mereka jatuh setelah melakukan manuver orbit terakhir.

Keberhasilan Chandrayaan-3 membuktikan kemampuan India dalam eksplorasi luar angkasa dan menunjukkan komitmen negara ini terhadap penelitian ilmiah yang lebih dalam.

Dengan prestasi ini, India tidak hanya mengangkat reputasinya dalam eksplorasi bulan, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi pemahaman global tentang ruang angkasa dan sumber daya potensialnya di masa mendatang.***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler