Ramadhan, waspadai peredaran uang palsu, di Tembung pelakunya diikat warga, di Polonia warga resah

- 25 Maret 2023, 13:32 WIB
Uang palsu atau biasa disingkat Upal bahkan sudah meresahkan masyarakat. Terbaru , seorang pengedar Upal ditangkap warga di daerah Tembung. (antaranews.com)
Uang palsu atau biasa disingkat Upal bahkan sudah meresahkan masyarakat. Terbaru , seorang pengedar Upal ditangkap warga di daerah Tembung. (antaranews.com) /antara/Medan satu

MEDANSATU.ID - Peredaran uang palsu sepertinya sedang marak di Medan. Uang palsu atau biasa disingkat Upal bahkan sudah meresahkan masyarakat. Terbaru Jumat, 24 Maret 2023 seorang pengedar Upal ditangkap warga di daerah Tembung.

Soal tertangkapnya pengedar Upal tersebut bahkan sempat viral di medsos melalui penayangan video amatir. Pelakunya setelah tertangkap lalu diikat warga di tiang listrik. Saat ditanyai, katanya dia mendapat uang palsu dari temannya di Martubung bernama Iman.

Pelaku yang saat ditanyai mengaku bernama Burhan warga Medan Helvetia itu kemungkinan besar hanya satu dari puluhan bahkan mungkin ratusan orang yang saat ini sedang mengedarkan uang palsu. Sebab, bisnis ini cukup menggiurkan. Jika tidak ketahuan, maka pelaku bisa menarik keuntungan yang tidak sedikit.

Disisi lain dalam video tersebut tampak warga mungkin menyita uang tersebut dan menghitung jumlahnya sekitar Rp 700 ribu dengan uang pecahan Rp 100 ribu.

Baca Juga: Cewek Cantik Diduga ODGJ Lakukan Gerak Salat di Medan, Videonya bikin heboh warganet, Nitizen curiga setingan

Lalu terdengar si pelaku ditanyai oleh warga, sudah berapa banyak uang palsu yang sudah diedarkan nya.

"Udah berapa yang ko tebar, ngaku ko kalau nggak kami pukulin ko," ujar seorang warga yang mencoba mengintrogasi pria tersebut.

Kemudian dengan ketakutan dan bibir bergetar pria itu mengatakan jika dirinya berubah pertama melakukan kejahatan mengedar Upal tersebut.

"Baru itu aja bang, nggak ada lagi, baru kali ini aku melakukannya bang,"ujar pelaku penyebar Upal tersebut.

Baca Juga: Langgar Dua Undang Undang Sekaligus, Rokok Ilegal Tanpa Pita Cukai Ditemukan Bebas Beredar di Sumut

Untuk menjaga kesalamatan pelaku Upal, warga pun membawanya ke kantor polisi terdekat.

Di tempat lain, tepatnya di Medan Polonia keresahan warga terhadap uang palsu ini juga semakin meluap.

Ini terbukti saat anggota DPRD Sumut Baskami Ginting melakukan Reses di tempat itu. Warga mengaku resah dengan petedaran Upal di tempat mereka.

Soerang warga, bermarga Pandjaitan (53) mengatakan, akhir-akhir ini warga Polonia kembali dihebohkan beredarnya uang palsu.

Baca Juga: Kacab Utama BCA Setujui Apin BK Terima Pinjaman 14,1 Miliar Dengan Agunan 3,3 M, Hakim Minta Hadirkan KJPP

"Ibu-ibu di sini Pak Ketua, banyak yang mendapatkan uang palsu ketika berjualan. Akhir-akhir ini marak beredar uang palsu," katanya.

Dikatakan Pandjaitan, sehari sebelumnya, warga mendapatkan seorang pengedar uang palsu di kawasan Medan Polonia.

"Awalnya si pengedar ini menggoda seorang remaja ABG dan dijanjikan uang. Remaja ini tidak mau dan teriak, setelah didapati warga, ternyata uang itu palsu," jelasnya.

Pandjaitan berharap, peredaran uang palsu ini dapat diantisipasi agar tidak merugikan masyarakat banyak.

Baca Juga: Polda Metro Jaya ungkap penyeludupan 535 Ballpress pakaian bekas, 577 handphone dan 27 tablet Ilegal

Di lain pihak, Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting meminta masyarakat melakukan langkah pencegahan dini, agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu.

"Ada langkah antisipasi awal yang dapat kita lakukan, sesuai anjuran BI. Uang palsu yang beredar ini, saya kira jumlahnya tidak banyak, akan tetapi harus kita cegah sedini mungkin," ucapnya.

Baskami menjelaskan, pihaknya beberapa waktu lalu menerima kunjungan Perwakilan Bank Indonesia terkait peluncuran cetakan rupiah baru di kantornya.

"Saya mendapatkan pengertian pada kunjungan tersebut, bahwa uang Rupiah kita salah satu yang terbaik, tidak mudah dipalsukan atau duplikasi. Maka, mari kita waspada," jelasnya.

Baca Juga: Jangan suka tidur setelah sahur, enam penyakit ini akan menyerang mu, salah satunya penumpukan lemak

Baskami juga mendorong Bank Indonesia, kepolisian, kejaksaan, kementerian keuangan dan BIN agar meminimalisir peredaran uang palsu ini.

"Agar tidak ada beredar uang palsu di Sumatera Utara, ini harus menjadi perhatian kita bersama," pungkasnya.

Sementara itu dilansir dari antaranews.com, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyebut peredaran uang palsu di Indonesia relatif lebih kecil dari negara lain dan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

"Tiga tahun yang lalu rata-rata setiap tahun ditemukan 9 lembar uang palsu dalam 1 juta lembar uang yang diedarkan BI, dan mulai tahun kemarin semakin menurun,” kata Marlison Hakim dalam Kick Off SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) 2023, di Jakarta.

Ia menyebut tahun lalu, dari setiap 1 juta lembar uang rupiah yang diedarkan BI, hanya 5 lembar uang palsu yang ditemukan.

BI pun mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang.***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x