Protes di Jerman: Para Petani Memblokir Jalan dengan Traktor, Aktifitas do Kota-kota Terhenti

- 13 Januari 2024, 19:00 WIB
Protes di Jerman: Para petani memblokir jalan dengan traktor ketika kota-kota terhenti.
Protes di Jerman: Para petani memblokir jalan dengan traktor ketika kota-kota terhenti. /Hindustan Times/

MEDANSATU.ID - Protes petani di Jerman telah memicu kekhawatiran bahwa kelompok ekstremis sayap kanan akan mencoba mengeksploitasi aksi demonstrasi tersebut. Para petani melakukan blokade dengan traktor untuk memprotes pemotongan subsidi.

Dilansir dari hindustantimes.com, pihak berwenang memperingatkan bahwa aksi protes tersebut, yang dimulai pada bulan Desember dan menyebar ke seluruh negeri, berpotensi berubah menjadi kekerasan karena ada kelompok-kelompok radikal yang mencoba mengambil alih gerakan tersebut.

Saat demonstrasi berlangsung, polisi memisahkan beberapa lusin pendukung sayap kanan dari aksi demonstrasi utama ketika ekstremis dari kelompok "Freie Sachsen" mengibarkan bendera monarki dan mengejek gambar politisi Jerman yang berpakaian seperti tahanan.

Baca Juga: Double Big Mac Kembali Hadir di AS Setelah Empat Tahun Absen

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengeluarkan peringatan terhadap “ekstremis” dengan mengatakan bahwa ketidaksepakatan adalah bagian dari demokrasi, tetapi kemarahan sedang dikobarkan dengan cara yang ditargetkan.

Ia menjelaskan bahwa para ekstremis menunjukkan penghinaan terhadap kompromi dan meracuni perdebatan demokrasi. Menurutnya, hal tersebut merupakan campuran beracun yang harus menjadi perhatian kita.

Para petani melakukan aksi protes karena mereka keberatan dengan pemotongan subsidi dan keringanan pajak untuk kendaraan berbahan bakar diesel dan pertanian. Protes meningkat minggu lalu ketika para petani memblokir jalan dengan traktor dan menyebabkan gangguan besar di beberapa kota.

Baca Juga: Pemilik Restoran Populer di Negara Bagian Washington, Howdy Bagel, Ditembak Mati di New Orleans

Sementara itu, kelompok sayap kanan seperti “Freie Sachsen,” kelompok neo-Nazi “Third Voice,” dan gerakan nasionalis “Ein Prozent” menyatakan dukungan mereka secara online dan menyerukan pemogokan dan kerusuhan. Kelompok-kelompok ini juga dituduh berada di balik aksi seperti memasang tiang gantungan di pinggir jalan raya.

Halaman:

Editor: Ayub MS

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah