Network
MEDANSATU.ID - Baru-baru ini, kabar mengenai kondisi kesehatan Raja Charles dari Inggris yang didiagnosis menderita pembesaran prostat atau hiperplasia prostat jinak dan kanker selama menjalani perawatan telah memunculkan minat yang cukup besar mengenai masalah ini di kalangan masyarakat umum.
Dilansir dari hindustantines.com, pembesaran prostat merupakan kondisi yang umum terjadi pada pria setelah usia 50 tahun, dan gejalanya bisa meliputi sering buang air kecil, kesulitan buang air kecil, serta ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan sepenuhnya.
Pembesaran prostat terjadi akibat pembesaran kelenjar prostat, kelenjar seukuran buah kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui, namun perubahan hormonal bisa menjadi pemicunya.
Gejala pembesaran prostat dapat berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin merasakan sering buang air kecil, kesulitan memulai aliran urin, dan kandung kemih yang tidak sepenuhnya kosong setelah buang air kecil.
Baca Juga: Rahasia Pengobatan Sinusitis dengan Bonggol Nanas dan Kayu Manis, Resep dr Zaidul Akbar
Pada kasus yang lebih parah, pria bisa mengalami retensi urin atau bahkan aliran urin yang terputus.
Meskipun pembesaran prostat bukanlah kondisi yang mematikan, namun kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup setiap pria yang mengalaminya.
Namun, perubahan gaya hidup tertentu seperti membatasi asupan kafein dan alkohol, olahraga teratur, dan menjaga pola makan sehat dapat membantu meredakan gejala pembesaran prostat.
Selain itu, ada beberapa jenis prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mengurangi ukuran prostat jika gejala tidak merespons pengobatan lain.
