Masyarakat Sasak di Lombok biasanya merayakannya dengan pergi ke pantai atau makam leluhur bersama keluarga dengan membawa bekal ketupat dan lauk pauk untuk dimakan bersama-sama. Namun setelah itu dilanjutkan dengan acara "Perang Topat".
Perang Topat adalah acara dimana setiap orang saling lempar topat. Keceriaan itu juga berlangsung pada pasangan muda-mudi yang kemudian berlanjut saling kenalan. Dan tak jarang hubungan berlanjut.
Baca Juga: Setelah Puasa Ramadhan, Kini Umat Islam Disunnahkan Puasa Syawal Enam Hari, Ini Bacaan Niatnya
Dilansir dari antaranews.com, menurut Kepala Dispar Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, di Mataram, kegiatan perayaan Lebaran Topat tahun ini akan dilaksanakan pada dua lokasi makam yang dikeramatkan warga dirayakan dengan berbagai kegiatan religi, mulai dari ziarah makam, zikir dan doa, selakaran, "ngurisan" (cukur rambut bayi), dan ditutup dengan makan bersama hidangan ketupat serta berbagai menu khas lokal yang menjadi ciri khas perayaan Lebaran Topat.
"Kegiatan juga akan dirangkaikan dengan berbagai atraksi budaya dari pagi sampai sore, sekaligus sebagai hiburan bagi warga yang datang merayakan Lebaran Topat di kawasan itu," tandasnya.***