Mengurai Sampah Menjadi Pupuk Organik, Wujud Peduli Masyarakat Terhadap Lingkungan

- 20 Februari 2024, 15:00 WIB
Masyarakat membersihkan sampah sampah berserakan rutin dilakukan
Masyarakat membersihkan sampah sampah berserakan rutin dilakukan /Antara /

MEDANSATU.ID-Asmaraman adalah seorang warga di kawasan Jermal Kecamatan Medan Denai yang peduli terhadap lingkungan dan pernah mengelolah sampah.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, tak jarang sampah yang menumpuk menjadi masalah utama dalam lingkungan tersebut.

Asmaraman kemudian pernah memutuskan untuk memulai proyek pengelolaan sampah menjadi pupuk organik untuk membantu mengurai limbah dan memperbaiki lingkungan sekitar.

Asmaraman membangun sebuah tempat pengomposan dengan memanfaatkan halaman kosong di Jermal 15 Gang Masjid untuk mengolah limbah organik menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Di Medan, Sembarangan Buang Sampah Denda Rp 10 Juta! Berlaku Januari 2024

Ia menggunakan bahan-bahan seperti daun, ranting, dan sampah organik dari warga sekitar sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik.

Selama pengomposan, Asmaraman rutin melakukan pemotongan dan pencampuran agar proses pengomposan berjalan dengan baik dan efektif.

Setelah dibiarkan selama beberapa minggu, hasil pengomposan akhirnya dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan.

Asmaraman kemudian membagi-bagikan pupuk organik yang dihasilkan kepada warga sekitar untuk digunakan sebagai pupuk organik di halaman rumah mereka.

Asmaraman warga Jermal 15 Kel Menteng, Kec Medan Denai mengurai limbah sampah dan air cucian beras menjadi pupuk
Asmaraman warga Jermal 15 Kel Menteng, Kec Medan Denai mengurai limbah sampah dan air cucian beras menjadi pupuk

Baca Juga: 5 Puisi Penyair S Ratman Suras yang Menggambarkan Kota Medan, Sindir Kemacetan dan Sampah

Warga pun merasakan manfaatnya, di mana tanaman menjadi lebih subur dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Selain itu, Asmaraman juga mengajak warga sekitar untuk turut serta dalam pengelolaan sampah dengan mengumpulkan sampah organik di rumah masing-masing.

Sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga kemudian akan diserahkan ke Asmaraman untuk diolah menjadi pupuk organik.

Dampak positif dari pengelolaan sampah menjadi pupuk organik yang dilakukan Asmaraman tidak hanya dari segi lingkungan tapi juga dampak sosial dan ekonomi.

Warga sekitar menjadi sadar akan pentingnya mengelola sampah dan bisa menghasilkan keuntungan dari pengolahan sampah tersebut.

Baca Juga: PLT Kadis DLH Dinilai Plin-Plan Terkait Penanganan Sampah Ditarik Kembali Dari Kepling

Selain itu, Asmaraman juga menjual pupuk organik yang dihasilkannya dan menghasilkan penghasilan tambahan pada saat itu.

Di samping itu, pengelolaan sampah menjadi pupuk organik merupakan solusi ampuh untuk mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di area permukiman, terutama sampah organik yang susah terurai.

Proses pengomposan tersebut dapat menghasilkan pupuk organik yang bernilai tinggi dan ramah lingkungan, sehingga dapat membantu memperbaiki kualitas tanah dan ekosistem yang ada.

Dalam babak terakhir, pengelolaan sampah menjadi pupuk organik merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi lingkungan dan dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat.

 

Contoh yang diberikan Asmaraman tidak hanya membuat lingkungan menjadi lebih bersih tapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat dalam pengelolaan sampah meski belum mendapat respon dan kini sudah tutup.

Seharusnya, dengan memulai langkah kecil seperti ini, kita dapat memberikan kontribusi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan secara berkelanjutan.***

 

Editor: Dedi Suang MS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah