Sukmo Ilang, Buruh Koeli Kontrak yang Lenyap Bak Ditelan Bumi, Diamankan Mahluk Bunian?

- 22 Juli 2023, 15:30 WIB
Salah satu semak belukar di Desa Saentis ini masih dipercayai mengandung energi mistis yang mengarah kepada tempat Orang Bunian.
Salah satu semak belukar di Desa Saentis ini masih dipercayai mengandung energi mistis yang mengarah kepada tempat Orang Bunian. /Ayub Hamzah/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Cerita tentang Sukmo Ilang di Desa Saentis Deli Serdang Sumatera Utara belum diketahui banyak orang. Cerita ini pun masih simpang siur antara mitos atau fakta. Menilik tidak ditemukannya artefak yang dapat mengidentifikasi cerita tersebut.

Namun bagi masyarakat di Desa Saentis, cerita mitos Sukmo Ilang sangat dekat dengan kehidupan mereka yang pernah merasakan hidup sebagai buruh tani Tembakau Deli sekitar tahun 1820 sampai dengan 1980 an.

Diceritakan dari mulut ke mulut, Sukmo Ilang adalah sebuah cerita tentang seorang mandor bernama Sukmo. Seorang yang datang dari Jawa dan bekerja sebagai buruh tani Tembakau Deli sebagai Koeli Kontrak.

Jabatan Sukmo Ilang adalah mandor perkebunan Tembakau Deli yang dikelola oleh Belanda pada tahun 1820. Koeli Kontrak dibagi menjadi dua katagori yakni koeli tani tembakau dan koeli pembuka lahan (hutan).

Baca Juga: Empat Manfaat Minum Air Ketumbar⁣ ala dr Zaidul Akbar untuk Kesehatan, Nomor Tiga Mengejutkan

Mandor Sukmo termasuk pada katagori ke dua. Maka mandor Sukmo mendapat perintah untuk membuka lahan baru di daerah Saentis. Sebuah lahan yang sangat angker di masa itu.

Sebagai seorang yang datang dari Pulau Jawa, tentu saja Mandor Sukmo mempunyai ilmu kanuragan. Maka melalui ilmunya tersebut, mandor Sukmo mengetahui lahan tersebut (sekarang bernama Desa Kolam) dihuni mahluk halus bernama orang bunian.

Salah satu bangunan tua peninggalan masa Koeli Kontrak Tembakau Deli di Desa Saentis
Salah satu bangunan tua peninggalan masa Koeli Kontrak Tembakau Deli di Desa Saentis

Mandor Sukmo mendapat ancamam dari orang bunian, jika membuka lahan mereka menjadi lahan pertanian. Lalu hal ini diberitahukan nya pada pihak Belanda yang waktu itu di bawah pimpinan Jacob Nienhuys.

Tentu saja Belanda tidak paham soal-soal mistik seperti itu. Lalu Belanda memaksa mandor Sukmo dan anak buahnya agar membuka lahan baru tersebut dan mengancam akan menghukum jika mereka tidak mau.

Baca Juga: Ketahuan Main Game saat Rapat Paripurna Cinta Mega Akui Punya Dua Aplikasi tapi Bukan Slot

Mandor Sukmo kemudian berbicara pada orang bunian. Dalam posisi terjepit antara hukuman Belanda dan hukuman Orang Bunian, mandor Sukmo memilih untuk diselamatkan oleh orang bunian di alam ghaib.

Maka pada suatu hari para koeli perkebunan tembakau heboh, lantaran semandoran (terdiri dari mandor dan anggotanya) raib entah ke mana. Namun diyakini hingga kini, semandoran Sukmo hilang diselamatkan orang bunian.

Sejak itu para buruh tani koeli kontrak Tembakau Deli menyebut peristiwa tersebut dengan "Peristiwa Sukmo Ilang". Hingga kini diyakini cerita tersebut benar adanya. Lantaran ada lahan yang dikeramatkan di Desa Kolam Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Baca Juga: Irjen Agung Resmi Kapolda Sumut, Disambut Tarian Khas Melayu

Percaya Masih Hidup

Meski cerita ini hanya mitos belaka namun masyarakat Desa Saentis meyakini semandoran Sukmo Ilang masih hidup di alam orang bunian. Mereka terikat oleh satu perjanjian yang membuat mereka tidak bisa pulang ke dunia nyata.

Namun kepercayaan cerita tersebut seiring waktu juga kian pudar di tengah-tengah masyarakat. Sudah banyak masyarakat yang tidak percaya pada cerita tersebut. Mereka lebih percaya jika semandoran tersebut dilarikan oleh Belanda ke Srilanka.

Legianto salah seorang masyarakat Saentis yang mengaku percaya pada dua cerita di atas. Namun dirinya yang seorang paranormal itu lebih percaya bahwa semandoran Sukmo Ilang itu dibawa Belanda ke Srilanka secara diam-diam melalui Sungai Percut.

"Saya percaya semandoran Mbah Sukmo itu nggak dibawa mereka (orang bunian, red). Tapi di bawa Belanda diam-diam ke Srilanka, karena di sana juga membutuhkan tenaga petani tembakau, " ujar Legianto.

Baca Juga: Ayo All Bikers, Dumors Dukung Kepolisian Ciptakan Kamtibmas Kota Medan-Sumut Dimulai dari Tingkat Polsek

Namun begitu Legianto mengakui bahwa di daerah Desa Saentis dan Desa Kampung Kolam merupakan daerah orang bunian.

"Kalau daerah sini itu daerahnya orang bunian itu memang benar. Orang-orang tertentu yang bisa melihat mereka. Bahkan ada orang sini yang menikah dengan mereka, " tandas Legianto. ***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Literasi News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah