Berbagai Video Kekerasan 'Begal' Menyeruak di Medsos, Ada yang Nyaris Dibakar, Ini Kata Budayawan Budi P Hates

20 Juli 2023, 00:04 WIB
Budayawan Budi P Hates /WhatsApp/Budi P Hates

MEDANSATU.ID - Berbagai video tentang kekerasan terhadap begal menyeruak beberapa hari ini. Ada yang disabet tali pinggang dan dipukul kursi plastik hingga hancur.

Menurut caption yang ada pada video tersebut, perlakuan kekerasan terhadap tiga orang begal tersebut dilakukan oleh orang mirip anggota TNI dengan rambut cepak dan tubuh kekar.

Dilibas pakai tali pinggang, tiga diduga begal yang terlihat masih anak ABG tersebut, menangis menjerit-jerit sambil minta ampun. Apalagi kursi plastik hancur berkeping-keping saat dihantam kan berkali-kali ke tubuh tiga ABG yang tubuhnya penuh tatto dan ditelanjangi. 

Ada juga video yang sangat mengerikan, terlihat seorang yang dikatakan pelaku begal mengalami kekerasan yang luar biasa. Tampak seorang pria dipotong kedua tangannya dan juga kakinya.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Mangkir dari Panggilan Kejagung, Sebelumnya Bertemu Ganjar Pranowo

Video kekerasan tiga remaja diduga Genk Motor ataupun begal yang beredar di medsos.

Sejauh ini tak jelas apakah video yang dusebut-sebut terjadi di Kota Binjai Sumut itu hasil editan atau memang benar. Di chek di google selain video tersebut tergolong sadis, juga berita resmi dari media juga tak ada. Namun video tersebut menjadi pergunjingan di masyarakat.

Sementara itu, hari ini Rabu, 19 Juli 2023 medansatu.id melihat dua video kekerasan masyarakat terhadap diduga geng motor dan begal. Namun tidak ditemukan keterangan dimana peristiwa kekerasan tersebut terjadi.

Salah satu video menayangkan dua lelaki tergeletak di dalam parit. Sementara masyarakat mengerumuninya sambil memaki dan mengutuk kedua lelaki yang sudah tak bergerak di dalam parit tersebut.

Menurut masyarakat yang mengerumuninya itu, keduanya adalah perampok. Sebuah sepeda motor juga tergeletak di dekat mereka. Tak lama kemudian seorang ibu terdengar memaki dan kemudian menginjak-injak dengan kakinya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan KA 112 Brantas Tabrak Truk Trailer di Semarang

Selain suara wanita tersebut beberapa suara lelaki memprovokasi agar kedua diduga perampok itu dibakar. Namun ada juga suara yang melarang agar kedua pria yang sudah tak berdaya itu tidak dibakar.

Beberapa menit kemudian ada diantara masyarakat yang menimpa tubuh pria di parit itu dengan ban mobil bekas. Serentak warga yang berkerumun berteriak, "bakar... bakar... " Namun belum ada warga yang mau membakar.

Bahkan wanita yang menginjak-injak kaki diduga perampok itu memindahkan sepeda motornya untuk ditumpuk bersama kedua pria yang sudah pasrah atau pingsan itu. Sepeda motor itu sengaja ditunggingkan hingga minyak bensin tumpah ke dalam parit.

Hingga video ini berakhir tidak ada warga atau masyarakat yang semakin banyak berkerumun dan mengambil video itu bertindak membakar terduga perampok itu.

Baca Juga: Mitos dan Tradisi Malam 1 Suro dalam Kalender Jawa: Kepercayaan dan Pantangan yang Berkaitan

Pada video lainnya seorang yang juga disebut-sebut begal juga di sabet dengan sejenis cambuk dari bahan tali atau selang. Lelaki bertatto itu menjerit-jerit mengatakan sudah tidak kuat. Bahkan dari mulutnya keluar teriakan, "Allahu Akbar.. . "

Salah seorang dari dua yang menyiksa tersebut, terlihat memakai pakaian petugas seperti security. Seorang lagi terlihat seperti seorang aparat TNI. Hingga video tersebut berakhir, terduga begal tersebut masih terus berteriak kesakitan.

Terakhir sebuah video juga terlihat sangat sadis. Seorang pria bertatto sudah tak berdaya diseret oleh massa. Pria yang juga diduga pelaku begal itu, keadaanya sudah sangat miris. Separuh tubuhnya telanjang. Dari anusnya keluar kotorannya.

Nyaris semua video yang beredar di Medsos melalui WhatsApp ini tidak ada keterangan apapun. Sehingga sulit untuk mengidentifikasi 5W1H dalam peristiwa kekerasan tersebut.

Baca Juga: Truk Tertabrak KA, Meledak dan Terbakar di Perlintasan Jalan Madukoro Semarang Barat

Tidak Harus Dibalas Kekerasan Pula

Sementara itu menanggapi penomena maraknya aksi kekerasan terhadap pelaku kekerasan jalanan atau begal yang kemudian divideokan dan betebar di medsos mendapat tanggapan serius oleh budayawan Sumatera Utara Budi P Hates.

Menurut Budi aksi kekerasan yang dilakukan para begal tidak harus dibalas dengan kekerasan pula. Pernyataan Bobby Nasution sebagai tokoh publik tentang "tembak mati begal" bisa berdampak pada dua hal.

Satu kata Budi, muncul hukum jalanan (Street justice) yang dilakukan polisi maupun masyarakat. Polisi akan menembak mati begal, dan masyarakat akan menghukum begal beramai-ramai.

Kedua, lanjut budayawan yang menetap di Sipirok ini, pada puncaknya begal akan melakukan perlawanan dengan cara mengorganisir diri dan mempersenjatai diri.

Baca Juga: Unik ! MPLS SMA 2023 di Medan Ada 6 Nama Gubernur Sumut, Nomor Satu Raja Inal Siregar

"Begal itu dampak pembiaran di Sumut. Data BPS selama dua tahun berturut-turut, tingkat kriminalitas di Sumut paling tinggi se Indonesia. Mestinya, Polda langsung punya solusi letika tahun 2021 tingkat kriminal tinggi, dan pemda juga mencari solusi, " terangnya saat dihubungi medansatu.id network pikiranrakyat.com, Rabu 19 Juli 2023.

Ternyata lanjut Budi, ada pembiaran sehingga tahun 2022 tingkat kriminal di Sumut semakin tinggi. Akumulasi terjadi tahun 2023, membuat pelaku kriminal makin meningkat.

Dari perspektif budaya, kata Budi, begal dan geng motor ini merupakan implikasi dari tidak mengakarnya nilai-nilai budaya di masyarakat Sumut.

"Tidak ada upaya internalisasi nilai budaya terhadap masyarakat, sehingga masyarakat tumbuh sebagai bagian dari peradaban baru yang tidak sesuai dengan nilai budaya kita di Sumut, " ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Cuaca 18 Juli 2023, BMKG Memperkirakan Medan akan Dilanda Hujan Lebat di Malam Hari

Akibatnya, lanjut dia, kini pemda dan polisi jadi repot di mana-mana. Tawuran pelajar muncul di kota-kota di Sumut. Polres Kisaran sejak awal bulan menggelar jam malam. Siapa saja yang keluar malam sampai pukul 21.00 Wib akan ditangkap.

"Tadi malam, perkelahian pelajar terjadi di Padang Sidimpuan. Belum lagi kasus di Belawan dan kota kota sekitar Medan, " tiliknya.

Kata Budi, solusinya, tegakkan hukum sesuai prosedur. Jangan main hukum jalanan. Jangan seperti orang hilang akal sehat, mau main tembak mati saja.

"Begal akan melakukan pembelaan diri, perang akan pecah. Hal seperti ini pernah terjadi di Lampung, " pungkasnya. ***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Video WhatsApp Grup

Tags

Terkini

Terpopuler