Arab Saudi tetapkan Kamis hari pertama Ramadhan, ini kebiasaan orang Arab Berpuasa, ada ledakan meriam

- 22 Maret 2023, 22:54 WIB
Ilustrasi, orang Arab duduk menunggu saat berbuka puasapuasa di Mekkah. (Internet)
Ilustrasi, orang Arab duduk menunggu saat berbuka puasapuasa di Mekkah. (Internet) /ayub/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Mahkamah Agung Kerajaan Arab Saudi sudah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023.Sebelumnya otoritas Arab Saudi sudah memantau bulan sabit pada Selasa malam sebelum akhirnya Arab Saudi menetapkan Kamis, 23 Maret, akan menjadi awal bulan suci Ramadhan, kata Mahkamah Agung Kerajaan.

Pengadilan meminta semua Muslim di Kerajaan untuk mencari bulan sabit Ramadhan pada Selasa malam yang sesuai dengan 29 Shaban, 1444.

Kementerian Kehakiman mengumumkan telah meluncurkan sistem elektronik untuk penampakan bulan “dengan tujuan mengotomatiskan dan mengatur proses penampakan bulan, dan menyatukan prosedur kerja antara pengadilan tingkat pertama dan Mahkamah Agung Saudi Arabia. ”

Dilansir dari, arabnews.com, layanan ini bertujuan untuk menyatukan sumber data observatorium melalui sistem elektronik yang kuat yang memberikan kecepatan dan integrasi dengan otoritas terkait, meningkatkan kualitas operasi observatorium, dan mempercepat dikeluarkannya keputusan Mahkamah Agung Saudi Arabia terkait penampakan hilal.

Baca Juga: Pemerintah menetapkan awal Ramadan 23 Maret 2023, berikut nama-nama Perukyah yang telah melihat hilal

Lebih dari 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia akan menandai bulan suci, di mana orang-orang beriman tidak makan, minum, dan merokok dari fajar hingga matahari terbenam.

Sementara itu usai menggelar Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1444H, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan puasa Ramadan juga dimulai pada Kamis, 23 Maret 2023. Dengan penetapan awal Ramadan, maka Shalat Tarawih akan mulai digelar malam ini.

"Kami menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh hari Kamis, 23 Maret 2023," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai Sidang Isbat di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu dikutip dari laman kemenag.go.id.

Keputusan penentuan awal Ramadan jatuh esok hari oleh Kemenag ini diambil setelah para peserta Sidang Isbat mendengarkan kesaksian para rukyatul hilal yang telah melihat adanya hilal yang di lakukan di 124 titik di seluruh Indonesia.

Usai sidang yang dimulai pukul 17.00 WIB, petugas Kemenag di berbagai wilayah melaporkan telah melihat hilal dengan ketinggian minimal 2 derajat dan umur hilal minimal 8 jam.

Baca Juga: Bersuci dengan mandi keramas agar puasa lebih afdhol, ini doa dan niatnya sedikit berbeda dengan mandi junub

Tidak hanya di Indonesia, di Arab pun masyarakatnya gegap gempita menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini. Lantas apa yang mereka lakukan selama menjalankan ibadah puasa?

Mirip di Indonesia, di Arab juga punya kebiasaan-kebiasaan tersendiri. Kaum lelaki kebanyakan berada di luar rumah menunggu waktu sahur. Pemerintah Saudi Arabia melonggarkan jam kerja selama Bulan Ramadhan. Mereka baru tidur setelah usai salat Subuh sebelum berangkat kerja.

Di Arab Saudi bisnis kuliner sama sekali dilarang di bulan Ramadhan terutama di siang hari. Sebagian besar supermarket, mal, toko, restoran, kafe, dan hampir semua tempat makan lainnya tutup, kecuali hotel tetap diperbolehkan buka dan mungkin masih menawarkan makanan kepada tamu yang tidak berpuasa, meskipun di area khusus yang sudah ditentukan.

Seperti halnya di Indonesia menjelang waktu berbuka banyak orang sedekahenaearkan bukaan geratis. Di masjid-masjid orang sudah berbaris menghadap makanan berbuka sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Waktu berbuka puasa di Arab memang unik. Jika di Indonesia atau di negara-negara Islam lainnya berbuka ditandai azan Magrib di Arab ditandai dengan ledakan meriam. Meriam diledakkan buka cuma pada waktu berbuka, tetapi juga saat masuk waktu imsyakiyah.

Saat berbuka orang Arab sangat patuh pada sunnah Rasulullah. Mereka memulai berbuka dengan memakan kurma dan meninum susu (yogurt). Beberapa dari mereka , menyantap kurma bersama kopi Arab, kolak, dan kue isi goreng atau panggang seperti samboosa dan hidangan lainnya.

Baca Juga: Selama bulan Ramadan 1444 Hijriah Pemerintah tetapkan jam kerja bagi ASN, berikut surat edaran PANRB

Kemudian ada beberapa kudapan berbuka seperti kunafah (kue yang direndam gula yang diisi dengan keju atau krim) dan logaimat (adonan goreng berbentuk bola kecil yang dilapisi sirup manis).

Kedua kue ini merupakan cemilan gurun Arab paling populer di meja makan masyarakat Arab Saudi, selain qatayef (panekuk berisi krim atau kacang).

Orang Arab saat berbuka biasanya tidak langsung menyantap makanan berat. Ada berbagai hidangan ringan seperti kunafah (kue yang direndam gula yang diisi dengan keju atau krim) dan logaimat (adonan goreng berbentuk bola kecil yang dilapisi sirup manis).

Kedua kue ini merupakan cemilan gurun Arab paling populer di meja makan masyarakat Arab Saudi, selain qatayef (panekuk berisi krim atau kacang) yang dapat dijumpai pada setiap bulan Ramadhan.***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x