5 Puisi Penyair S Ratman Suras yang Menggambarkan Kota Medan, Sindir Kemacetan dan Sampah

- 7 Oktober 2023, 09:32 WIB
Ikustrasi Kota Medan dalam puisi S Ratman Suras.
Ikustrasi Kota Medan dalam puisi S Ratman Suras. /Screenshot Facebook/Humas Polda Sumut

Baca Juga: Penyair Teja Purnama dan Aksi Melukis dengan Limbah Plastik Warnai Beranda Kreatif Medan

Berikut 5 Puisi S Ratman Suras

1.
JEMBATAN BESI NAMO GAJAH

Pagi hari jembatan besi rebah
Pasrah berkarat untuk lewat
Orang-orang perbatasan
Tak ada lagi istilah kota madya
Sudah kota tapi aroma desa

Gemercik sungai menguapkan suara
Air memecah batuan hitam
Dalam kenangan waktu silam
Kini saatnya bangkit
Derit angkot, kreta, laju kota
Meninggalkan jejak-jejak hari
Terpahat pada jembatan besi tua ini
Jeritnya tak terdengar lagi
Dibantai aspal goreng hitam gosong
Orang-orang sibuk menyongsong
Tak ada lagi tempat yang kosong

Tanjung Anom 2021

2.
POTRET BURAM SIMPANG BARAT

Dini hari kabut turun dari gunung
Kau masih teronggok di situ
Pulanglah sebentar lagi
Lampu taman padam
Atau menunggu bangunnya matahari?

Simpang barat sudah padat
Tak bisa lagi mangkal di sini
Tak bisa sembunyi dari patroli
Kau dan teman sepertimu
Akan digaruk ke panti
Direhabilitasi biar tak kembali ke sini

Tapi seperti rumput teki
Tak pandang musim
Hujan atau kemarau tetap tumbuh
Satu-satu terpacak di bawah tiang lampu
Bibir menor merah hitam asap rokok
Mengelun membubung ditelan malam
Malam merintih buram
Simpang barat tetap mencatat
Kota dengan seribu cerita di rongga
Dadanya

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah