Network
MEDANSATU.ID - Buronan Harun Masiku hingga kini sedang diburon. Pria ini disebut-sebut sebagai mantan caleg PDI Perjuangan yang terlibat dugaan perkara suap.
Pencarian buronan Harun Masiku, oleh Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri mengaku sudah menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapannya.
Terkait penandatanganan surat pencarian buronan Harun Masiku dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri itu dijelaskan pentolan lembaga anti rasuah itu kepada pers pada Selasa 14 November 2023.
Sebagaimana postingan instagram @trialtvnews yang dilansir MEDANSATU.ID pada Rabu 15 November 2023.
Baca Juga: Diduga Terima Suap 15 Miliar, KPK Tahan Dua Tersangka Korupsi di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan
Narasi di laman IG tersebut dijelaskan KPK mengaku sudah menandatangani surat perintah pencarian dan penangkapan terhadap buronan Harun Masiku.
"Saya sudah tandatangani surat perintah penangkapan dan pencarian terhadap HM (Harun Masiku) tiga pekan lalu," katanya.
Buronan Harun Masiku, menurut Firli Bahuri, masih terus diburu penyidik KPK. Bahkan beberapa waktu lalu, sambung Firli Bahuri, Plt Deputi Penindakan, Brigjen Asep Guntur Rahayu menyampaikan akan berangkat ke negara tetangga.
"Tapi lagi-lagi belum berhasil menangkap HM padahal informasi yang diperoleh sudah cukup kuat dan akurat."
Sekadar diketahui, buronan Harun Masiku kini sudah masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).
Baca Juga: Dugaan Gratifikasi Rp7 Miliar: Penetapan Tersangka Wamenkumham Eddy Hiariej oleh KPK jadi Polemik
Perkembangannya, sebagaimana penjelasan Asep Guntur selaku Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, pihaknya sudah mengirimkan tim untuk mengecek sekaligus memastikan keberadaan Harun Masiku di negara tetangga.
"Sebulan lau kita sudah kirim tim ke negara tetangga terkait saudara HM yang DPO ini. Karena memang ada info saudara HM sedang di sana, ada di sebuah masjid. Kami sudah cek di sana," katanya beberapa waktu lalu.
Lantas siapa sebenarnya Harun Masiku? Rupanya pria ini menjadi buron dugaan perkara korupsi yang ditangani KPK. Dia disebut-sebut berstatus 'gaib' sejak Januari 2020.
Saat itu, KPK menggelar OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap seorang anggota KPU, bernama Wahyu Setiawan.
Nah, Wahyu diduga menerima uang suap Rp1,5 miliar untuk penetapan anggota DPR 2019-2014 lewat pergantian antarwaktu.
Selanjutnya, terkait perburuan buronan Harun Masiku itu, warganet memberi respons menohok. "Jadi selama ini gak ketangkap karena gak mau tandatangan?" sindir inggolio di kolom komentar.***
