Network
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Ternyata Bukan Terdampar di Indonesia, Ini Pengakuannya...
Ini merupakan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya terbesar di Indonesia sejak tahun 2015 versi UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) selaku badan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) yang menangani masalah pengungsi.
Selama bertahun-tahun tak sedikit anggota etnis Rohingya, sebagai kelompok minoritas yang ditindas di Myanmar. Akibatnya mereka melarikan diri via perahu kayu rewot ke Malaysia, Indonesia dan Thailand.
Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko seperti dikutip dari instagram @viralsekali menegaskan kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia secara berbondong-bondong masuk kategori penyelundupan manusia, sebagaimana penjelasan Presiden Jokowi.
"Sudah jelas penyelundupan manusia! Penyelundupan ini tentu merugikan pemerintahan Indonesia karena keberadaan mereka masuk tanpa prosedur izin resmi," kata Kapolda Aceh.
Baca Juga: Duh, Bendera GAM Dikibarkan di Aceh saat Ulang Tahun Organisasi Terlarang Itu
Kapolda Aceh pun merasa heran warga Bangladesh itu bisa masuk ke Indonesia. "Kita menemukan orang-orang Rohingya sudah punya kartu UNHCR yang diterbitkan pemerintah Bangladesh dengan bahasa-bahasa Bangladesh."
Artinya, sambung Kapolda Aceh, hal ini bukan cuma tanggungjawab Pemerintah Indonesia tapi juga UNHCR harus ikut bertanggungjawab. "Kenapa Rohingya bisa lolos dari Bangladesh sana," katanya bernada heran.
Seperti diberitakan MEDANSATU.ID sebelumnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin kini sedang menyiapkan Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau dinilai tepat untuk penampungan pengungsi Rohingya itu.***
