Penyanyi Lagu Melayu Legendaris Nurainun Pertahankan Rumah Panggung, Walau di Zaman Modern

- 31 Mei 2023, 06:23 WIB
Penyanyi Lagu Melayu Legendaris Nurainun, Pertahankan Rumah Panggung, Walau di Zaman Modern
Penyanyi Lagu Melayu Legendaris Nurainun, Pertahankan Rumah Panggung, Walau di Zaman Modern /Ayub Badrin/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Sebuah rumah panggung adalah rumah tinggi khas masyarakat Melayu. Bentuknya yang unik sangat khas di zamannya. Rumah itu masih dipertahankan Penyanyi legendaris Melayu Deli Kota Medan, Nurainun.

Sebuah rumah panggung milik Nurainun dibangunnya pada tahun 2001. Di sebidang tanah di Jalan Datuk Kabu Gang Rezki Medan Denai. Dan saat ini merupakan satu-satunya rumah panggung yang masih ada di daerah tersebut.

Rumah penyanyi Nurainun dari mulai dibangun hingga kini masih terlihat kokoh. Keunikan rumah panggung tersebut jadi semakin menonjol lantaran rumah nenek berusia 89 tahun itu menjadi satu-satunya dan diapit rumah-rumah batu zaman modern.

Sewaktu disambangi Medansatu.id ke rumahnya, papan rumah panggung itu masih tampak awet. Warna kayu dibiarkan alami sehingga tampak natural. Kaki rumah (pondasi) terbuat dari batang coran. Di atas coran itulah berdiri tiang-tiang kayu dan papan. Di halaman ada sebatang Belimbing Weling, membuat rumah panggung itu terlihat asri.

Nurainun
Nurainun

Baca Juga: Bikin Iri, Kelima Pemenang Flash Sale Rp1 Shopee Resmi Terima Mobil Agya Seharga Rp1

Sayang sewaktu awak media ini berkunjung, Nek Nurainun sedang tergolek sakit. Kata anak lelakinya Irwansyah, ibunya sedang demam. Sehingga ibunya sulit bicara, nafasnya sengal dan terus terbatuk-batuk.

"Emak lagi sakit Bang, demam badannya, panas. Lagi payah kalau diajak ngobrol, " kata Iwan.

Yah setelah dilihat penyanyi yang pernah menyabet tujuh kali berturut-turut juara Bintang Radio yang diselenggarakan RRI tahun 1950 hingga 1957 ini hanya bisa terbaring lemah. Kondisinya juga sangat mengkhawatirkan sekali. Nek Nurainun terlihat gelisah.

Sebagai legendaris Nurainun sangat popular di zamannya. Namanya mengharumkan negri sebagai penyanyi Melayu dari Sumatera Utara. Dia bergabung di grub orkestra Suara Murni bersama suaminya Fuad dan ayahnya Siddik. Fuad suaminya adalah pemain arkodion.

Baca Juga: WhatsApp Memperkenalkan Fitur yang Telah Lama Ditunggu: Pengeditan Pesan Sekarang Hanya 15 Menit

Sudah banyak album yang ditetapkan Nurainun diantaranya "Keluhan Jiwa". Keluhan Jiwa adalah singel yang sangat popular pada waktu itu. Temponya yang lambat membuat lagu Keluhan Jiwa mampu menggetarkan perasaan pendengarnya. Tak jarang Nurainun menitikkan air mata saat menyanyikannya.

"Memang lagu itu sangat menyentuh. Nenek bukan patah hati. Nenek tak pernah patah hati. Namun sebagai seorang penyanyi nenek harus mampu menghayatinya, seolah-olah nenek mengalami setiap kata dalam syair lagu yang ditulis almarhum Nasir Nasution itu, " aku Nurainun pada wartawan dikutip dari antaranews.com.

Meski sakit namun ketika diminta menyanyikan lagu tersebut, Nurainun mencoba memaksakan menyanyikannya. Sebait syair keluar begitu saja dari bibirnya. Terkadang untuk menjaga tempo dia menepuk-nepuk tangannya.

Baca Juga: Oblok-oblok Tahu Tempe, Masakan dari Jawa Tengah yang Mampu Menggoyang Lidah Orang Medan

Ini Medan Satu sertakan syair lagu Keluhan Jiwa yang dikutip dari SMULE :

Tahukah engkau kekasih
Suling yang ku tiup diwaktu
Tengah malam...

Adalah ratapan jiwa nan sedih

Dan bingkisan dari penderitaan
Adalah ratapan jiwa nan sedih
Dan bingkisan dari penderitaan

Tahukah engkau wahai teruna....
Angin berhembus kau ku tanyakan
Awan berarak kau ku pesankan
Musafir lalu kerap ku sapa
Ku pesan engkau kembali pulaang....
Karna tak tahan...menanggung rindu..

UPLOADED BY @MLI_Opienastie

Bila kelana jalan seorang
Bagai tampakku engkau melenggang
Melambai dengan kasih dan sayang

Bila kelana jalan seorang
Bagai tanpakku engkau melenggang
Melambai dengan kasih dan sayang

Teringat daku...masa bertemu
Dengan dikau yang penuh rindu..
Tapi dimana kah kini ooh kekasihku
Ku pesan engkau di angin lalu..
Sambutlah salam...Keluhan Jiwaaku..

Baca Juga: Bagaimana Gelombang Panas dapat Memengaruhi Kesehatan Reproduksi Wanita; Ini Kata Ahli

Kini Nurainun sudah sangat tua, usianya 89 tahun dan sakit-sakitan. Kata Evi warga Tembung yang kakak kandungnya jadi menantu Nurainun, Wak Enon (begitu dia memanggilnya) sudah susah berdiri. Dia selalu duduk dan memandang halaman rumahnya. Tapi jika disuruh nyanyi masih bisa.

"Jangan disuruh nyanyi, hampir semua lagu masih hapal dia (Nurainun, red). Tapi kasihan Wak Enon sering jatuh, " kata Evi.

Evi berharap di masa tuanya, Nurainun seharusnya mendapat santunan dari pemerintah. Sebab masa mudanya Nurainun mengharumkan nama negerinya hingga ke luar negeri, Malaysia, Singapore, Brunai Darusalam dan Thailand.

"Gak pantas lah orang sehebat Wak Enon dimasa tuanya tanpa ada perhatian pemerintah. Kalau di Malaysia sudah nyaman hidupnya itu, " tandas Evi. ***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x