Catat! Tidak Ada Puasa Setengah Hari, Jangan Ajari Anak Puasa Setengah Hari!

- 23 Februari 2024, 07:30 WIB
Foto Anak Sedang Makan (Sumber Pixabay, Fotografer @ambroo)
Foto Anak Sedang Makan (Sumber Pixabay, Fotografer @ambroo) /

MEDANSATU.ID-Tak terasa bulan Ramadan akan segera tiba. Masyarakat dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, sudah siap untuk menyambut bulan penuh rahmat dan pengampunan tersebut.

Ketika bulan Ramadan tiba, masyarakat muslim Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

Mereka akan melakukan berbagai ibadah seperti salat wajib dan sunah di masjid, membaca al quran, dan tentunya menyiapkan hidangan berbuka dan sahur yang khas pada bulan puasa.

Sebagai rukun Islam yang ke tiga, puasa wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah baligh atau sudah cukup umur, sehat, yang tidak sedang bermusafir, dan juga memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melakukannya. Namun, bagaimana dengan puasa bagi anak-anak kita yang belum baligh?

Sebagai manusia muslim yang belum baligh, anak-anak tentu saja tidak wajib untuk menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga: Bubur Candil Tanpa Santan, Sangat Cocok untuk Buka Puasa Penderita Kolesterol di Bulan Ramadhan

Meskipun begitu, bukan berarti mereka tidak boleh mencoba melaksanakan ibadah tersebut. Sebagai orangtua, kita diwajibkan untuk mengenalkan anak-anak kita pada ibadah wajib satu ini.

Untuk mengenalkan anak pada ibadah puasa, ada banyak cara yang bisa dilakukan.

Salah satunya adalah dengan mengajak mereka bangun saat sahur, memberikan makanan saat berbuka puasa, dan membawa mereka bersama kita ke masjid untuk melaksanakan ibadah wajib atau sunah pada bulan Ramadan.

Tak hanya itu, sebagai orang tua, kita juga bisa mengajarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ibadah puasa.

Hal ini akan memungkinkan anak-anak memahami bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus.

Namun, perlu diingat bahwa cara pengenalan tersebut tidak boleh dilakukan dengan paksaan, karena hal ini akan berdampak buruk bagi perkembangan hidup anak.

Dilansir dari Ustad Khalid Basalamah di saluran YouTube-nya, ia mengatakan bahwa tidak ada ukuran tertentu untuk memulai anak-anak dalam berpuasa.

Baca Juga: Bubur Candil Tanpa Santan, Sangat Cocok untuk Buka Puasa Penderita Kolesterol di Bulan Ramadhan

"Anak-anak saya ada yang berusia 5 tahun, dan ketika dimotivasi oleh istri saya untuk berpuasa, mereka dengan senang hati melakukan puasa dan berhasil menyelesaikannya sepanjang hari, lalu ikut berbuka bersama keluarga di rumah," ungkapnya.

 

Ia juga mengingatkan orang tua bahwa penting untuk membangunkan anak-anak agar bisa ikut sahur bersama.

Namun, orang tua harus berhati-hati untuk tidak memaksakan hal tersebut pada anak-anak.

"Saran saya adalah jangan pernah gunakan istilah 'puasa setengah hari'!" Ustad Khalid Basalamah menambahkan dalam penjelasannya tentang anak-anak berpuasa.

Menurutnya, tidak ada tata cara dalam syariat Islam untuk melakukan "puasa setengah hari." Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus tetap menjauhkan istilah "puasa setengah hari" dari anak-anak kita.

"Jadi jika pada pertengahan hari, misalnya jam 12, jam 1 siang, atau jam 3 sore, anak-anak sudah merasa tidak tahan, biarkan saja mereka membatalkan puasanya. Akan tetapi, jangan pernah berkata, 'Oh anakku hebat, sudah melakukan puasa setengah hari ' karena memang tidak ada hal tersebut," tutup beliau dalam saluran YouTube-nya.

Sebagai orang tua, sebaiknya kita mulai mengajari dan menjelaskan tentang puasa kepada anak-anak kita tercinta sejak dini, agar mereka lebih memahami nilai dan manfaat dari ibadah ini.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan ibadah puasa di tahun ini akan diterima dengan baik oleh Allah SWT. Amin. ***

Editor: Dedi Suang MS

Sumber: Youtube @ Khalid Basalamah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah