Tempat Wisata Baru, Muncul di Kaki Gunung Sinabung, Tercipta dari Longsoran Jutaan Batu saat Erupsi

- 23 Mei 2023, 09:02 WIB
Sangat indah view yang tercipta pasca erupsi  Sinabung.
Sangat indah view yang tercipta pasca erupsi Sinabung. /Ayub Badrin/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Tempat wisata alam baru muncul di salah satu desa 'mati' di kaki Gunung Sinabung. Desa tersebut telah di tinggal warganya lantaran hancur dihantam lahar dan abu vulkanik letusan Gunung Sinabung tahun 2014 lalu.

Dikunjungi Medansatu.id desa yang bernama Suka Meriah di Kabanjahe Tanah Karo itu sudah tak dihuni lagi. Puluhan rumah warga tampak sudah menjadi rumah tua, lusuh bahkan ada yang tinggal puing. Di sini dulu menurut laporan 16 orang tewas terkubur abu panas.

Medansatu.id mencoba menelusuri desa tersebut terus hingga ke kaki Gunung Sinabung. Sekira 300 meter dari jalan Aspal desa tersebut, terlihat hamparan baru yang sangat luas. Pemandangan itu sangat indah, apalagi dibelah dengan sungai yang menjadi dangkal lantaran tertimbun batu longsoran Gunung Sinabung.

Batu-batu tersebut menimbun sekira ratusan hektar sehingga mirip dengan Gunung Bromo di Jawa Timur. Ketika kami sampai, terlihat beberapa pasangan pemuda yang mengaku dari Medan tengah swa poto dengan background bebatuan dan Gunung Sinabung serta beberapa ekor sapi.

Salah satu rumah warga korban erupsi Gunung Sinabung.
Salah satu rumah warga korban erupsi Gunung Sinabung. Medan Satu

Baca Juga: Warga Tongkoh Berastagi Tanah Karo Resah Ada Yang Melepas Ratusan Ular Piton di Tahura

Melihat pemandangan yang begitu menakjubkan langsung berkata, tempat ini adalah jelmaan neraka yang berubah menjadi surga. "Habis neraka terbitlah surga. "

Perlu diketahui tempat wisata alam ini, muncul dari terjadinya letusan Gunung Sinabung yang hingga saat ini masih belum dinyatakan bebas darurat. Dari Berastagi letaknya menuju Danau Lau Kawar. Namun sampai di Kecamatan Simpang Empat, Beras Sitepu, belok ke kiri ke Desa Suka Meriah. Dari jalan Provinsi, ada spanduk bertuliskan, 'Tempat Wisata Alam Danau Baru'.

Berjalan menuju Desa Suka Meriah sekira 10 menit, kita kembali mendapatkan spanduk yang sama dengan penunjuk arah dan informasi sekitar 300 meter menuju lokasi.

Yang paling menarik adalah rumah-rumah yang sudah ditinggal pemiliknya di kiri-kanan jalan seperti sebuah artefak masa lalu yang tua namun terkesan magis. Sebaiknya memang tidak malam hari ketika sampai di sana.

Tempat Wisata Baru Muncul di Kaki Gunung Sinabung, Terjadi Karena Longsoran Jutaan Batu.
Tempat Wisata Baru Muncul di Kaki Gunung Sinabung, Terjadi Karena Longsoran Jutaan Batu. Medsn Satu

Baca Juga: Kesenian Digelar di Pinggiran, LKKI: Kota Medan Akan Berkarakter, Pemko Harus Punya Dana Abadi

Beberapa pengunjung tersebut mengaku dimintai uang Rp 10 ribu rupiah oleh Akamsi (anak kampung sini) / orang. Tetapi itu tentu saja bukan tarif resmi melainkan pungli mengingat tidak ada karcis masuk dari pemerintah daerah.

Penulis bahkan tidak dimintai lantaran sewaktu masuk ke lokasi tidak terlihat ada orang yang menjaga tempat masuk ke arah 'Danau Baru' tersebut. Namun ketika hendak pulang dua orang pemuda menanyakan apakah saya sudah membeli karcis. Saya bilang sudah. Padahal belum, hehehe.

Pemandangan di 'Danau Baru' tersebut sungguh sangat indah dan mencengangkan. Hamparan bongkahan batu terbentang luas sepanjang mata memandang. Kemudian ada sungai dangkal sebetis orang dewasa membelah hamparan bongkahan batu tersebut. Mirip sungai - sungai di Sembahe. Namun ini bisa dipastikan tak akan terjadi Bandang.

Menurut Kongsi Bukit warga Kabanjahe, hamparan batu tersebut dulunya adalah sebuah desa. Desa tersebut terletak paling dekat dengan Gunung Sibayak. Kata Kongsi Bukit, desa yang dia lupa namanya itu, tertimbun bebatuan yang bongkahan nya ada sebesar mobil sedan.

Sapi warga yang sedang istirahat menambah keindahan alam di  kaki Sinabung.
Sapi warga yang sedang istirahat menambah keindahan alam di kaki Sinabung. Medsn Satu

Baca Juga: Dunia Serasa Seperti Berputar? Awas, Boleh Jadi Itu Vertigo

Dari desa Suka Meriah lokasi 'Danau Baru' tersebut tinggal menyusuri jalan turunan. Meski daerah tersebut tidak dijaga, namun kata Kongsi Bukit, sebaiknya berhati-hati. Sebab jika Sinabung batuk, lahar dan debunya cepat sekali meluncur dan sulit bagi orang yang sedang di bebatuan itu untuk lari.

"Sebaiknya jika ke kaki gunung Sinabung, berhati-hati. Sebab walau kini sudah aman namun bukan berarti bisa terlalu dekat walau untuk sekedar menikmati wisata alam, " ujar Kongsi Bukit.

Pantauan di tempat tersebut selain pengunjung yang belum banyak ada penduduk setempat yang menggunakan sungai tersebut untuk mandi. Ada juga yang sedang mengembala sapi. Beberapa sepertinya mencari batu warna-warni.

Banner panah ke lokasi tempat wisata alam Danau Baru.
Banner panah ke lokasi tempat wisata alam Danau Baru. Medan Satu

Maka, jika punya nyali dan adrenalin tinggi, gak ada salahnya mencoba ke tempat ini untuk sekedar berpoto ataupun mengambil video. Juga melihat kembali, sambil mengenang peristiwa yang menewaskan puluhan orang termasuk seorang wartawan bernama Rizal.
Karena rumah-rumah kosong dan tinggal puing-puing itu banyak betcerita dan berkisah betapa dahsyatnya peristiwa tersebut. ***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x