MEDANSATU.ID - Pemilu menjadi momen penting bagi sebuah negara dalam menentukan arah pemerintahan dan memperkuat demokrasi. Namun, ada satu sisi Pemilu yang kerap terlupakan, yaitu logistik.
KPU selaku penyelenggara Pemilu memiliki tugas besar dalam memastikan logistik terdistribusi dengan baik, termasuk ke daerah-daerah terluar di Indonesia.
Belum lama ini, berita tentang seorang polisi yang membawa kotak suara dalam kondisi terombang-ambing di tengah laut menghebohkan jagat maya.
Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Nias Selatan, di mana seorang polisi bernama Bripda Eben Zebua harus berlayar selama dua jam dengan mengendarai sampan untuk mengembalikan kotak suara hasil pemungutan di TPS 1 Desa Subaranun ke pulau Batu Barat.
Dalam video yang beredar, terlihat Bripda Eben Zebua memberikan laporan kepada komandannya bahwa perahu sampan yang sedang mengangkut kotak hasil pemungutan suara mengalami mogok mesin dan air telah masuk ke dalam kapalnya.
"Salam Komandan, kami melaporkan bahwa kapal kami tidak dapat hidup dan air sudah mulai masuk kapal," kata Zebua.
Meskipun dalam kondisi sulit, Bripda Eben Zebua tetap bertahan untuk menjaga kotak suara tersebut hingga sampai ke tempat tujuan.
Keberanian dan kesabaran Bripda Eben Zebua mengingatkan kita bahwa hak suara adalah sebuah hak yang sangat berharga.