Ida Dayak akan ke Medan tanggal 9 - 11 Mei 2023, Minyak Bintang adalah Warisan Budaya Tak Benda yang Magis

7 April 2023, 11:46 WIB
Ida Dayak saat mengobati pasien tuna wicara dan tangsn bengkok permanen. /Ida Dayak/Medan Satu

MEDANSATU.ID - Nama Ida Indriyani atau yang akrab dikenal Ida Dayak belakangan ini viral. Videonya yang bersabar di media sosial membuat Ida Dayak jadi pembicaraan yang ramai. Pro kontra tentang sosok perempuan yang selalu pakaian adat Dayak itupun semakin ramai saja.

Namun dari jadwal yang diposting di akun FB @Ida Dayak, dukun yang jika sedang mengobati menari seperti tarian Dayak itu, akan berkunjung ke Medan pada tanggal 9 - 11 Mei 2023 itu di mulai pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB. Namun sejauh ini, belum ada konfirmasi di mana beliau akan membuka prakteknya itu.

Diketahui Ida Dayak mengobati berbagai penyakit dari mulai tulang patah, lumpuh, stroke, orang bisu, orang tuli dan macam-macam penyakit hanya dengan menggunakan minyak Bintang atau minyak merah. Yang menakjubkan, sewaktu mengobati Ida langsung di depan umum dan di videokan. Tak ada yang disembunyikannya.

Masyarakat bisa langsung melihat bagaimana pasien diobati dari yang tak bisa jalan hingga bisa jalan, dari yang tak bisa bicara hingga bisa langsung dilihat baik masyarakat yang berada di tempat pengobatan maupun nonton dari layar video dari chanel Ida Dayak.

Baca Juga: Ketua DPRD Sumut Acuh Ketika Ditanya Apa Sikap Dewan Terhadap Perlakuan Anwar Sani yang Ambil Jam Tangan Novi

Tetapi Ida Dayak yang mengaku beragama Islam ini, tidak mengatakan dirinya sakti dan berani memastikan sembuh. Tak jarang Ida mengatakan kalau dirinya hanyalah perantara, tapi Allah lah yang menyembuhkan.

"Saya muslimah, jika mengobati saya mulai dengan bismillahi rahmanirohim, " kata Ida di chanel youtubenya, @Petualangan Ida Dayak yang dikutip, Jumat 7 April 2023.

Selain mengucapkan bismillah, Ida Dayak juga permisi pada pasiennya bahwa, dia hanya berusaha. Bisa sembuh bisa juga tidak. Seandainya tidak, Ida Dayak biasanya memohon maaf. Karena mungkin belum izin Allah walaupun kebanyakan yang diobati nya sembuh.

Bahkan beredar juga video Guruh Soekarno Putra yang menangis saat diobati tangannya yang selama ini tak bisa digerakkan. Menurut narasi di video tersebut, Guruh kesakitan saat tangannya diobati Ida Dayak. 

Baca Juga: Tak dapat Club Baru, Mantan Pemain PSIS, Dideportasi karena Overstay dan Kehabisan Uang Bersama Anak Istri

Minyak Magis Yang Bisa Menghidupkan Pemiliknya jika Terbunuh

Dilansir dari laman warisanbudaya.memendikbud.go.id, Minyak bintang (minyak merah) merupakan salah satu warisan tak benda dari ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang (minyak merah) ini adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh. Ilmu ini masa dulunya dipelajari karena masih seringnya terjadi peperangan antar suku. Ilmu minyak bintang ini dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar lima sampai sepuluh antang.

Pada masa dulu nilai sebesar ini sangatlah besar sehingga tidaklah mengherankan bila jumlah orang yang mampu memiliki ilmu ini sangat sedikit. Seseorang yang memiliki ilmu minyak bintang ini biasanya akan kurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya.

Keistimewaan dari ilmu minyak bintang ini menurut kepercayaan masyarakat adalah dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh. Bila bintang-bintang di langit sudah nampak, niscaya pemilik ilmu ini akan dapat hidup kembali.

Baca Juga: Puluhan Pedagang Pakaian Bekas Impor Adukan Nasib ke Komisi 3 DPRD Medan, Takut Ditangkap

Adapun cara pemakaian dari ilmu minyak bintang ini adalah dengan meminum beberapa tetes minyak bintang pada malam hari dan itu diyakini akan dapat bertahan seumur hidup.

Walaupun ampuh, minyak bintang ini juga ada batasnya dimana ilmu ini hanya bermanfaat bagi pemilik ilmu tetapi tidak dapat menolong orang lain. Selain itu ilmu ini tidak akan berguna apabila pemilik ilmu ini ketika terbunuh organ tubuhnya dipotong-potong terpisah dan dikuburkan saling berjauhan sehingga pemilik ini tidak dapat hidup lagi.

Fungsi sosial dari ilmu ini pada masa lalu adalah sebagai penambah semangat untuk membela sukunya masing-masing dalam perang suku.

Sementara itu, Sosiolog Universitas Indonesia Ida Ruwaida, coba menganalisa fenomena tersebut. Menurut dia, ada sejumlah hal yang melatarbelakangi mengapa Ida Dayak ramai diserbu masyarakat.

Baca Juga: Bobby Afif Nasution Larang RS Buang Limbah B3 Sembarangan, Begini Tingkat Bahayanya Buat Kesehatan

"Saya kira fenomena ini biasa terjadi di negeri kita. Apalagi pengobatan yang dilakukan bersifat gratis. Karena dia hanya menjual minyak merah yang memudahkan dia dalam melakukan pengobatan, " kata Ida Ruwaida seperti dikutip dari, fisip.ui.ac.id.

Lanjut Ida Ruwaida, memang yang perlu dicatat adalah pengobatan alternatif pada masyarakat Indonesia bukan sesuatu hal yang baru. Artinya memang selalu ada pilihan untuk berobat di luar medis atau apa yang disebut sebagai demidikalisasi.

"Pengobatan dengan cara alternatif seperti ini sudah lama menjadi pilihan pengobatan di negeri kita ini, " ujarnya.

Ida bilang, kalau melihat besarnya antusiasme publik, mungkin para pasien juga tak keberatan andaipun dikenakan tarif melihat efek sembuh yang ditimbulkan.

Baca Juga: Pilih Logo IKN, Dapatkan Hadiah Motor Listrik yang Ditandatangani Jokowi untuk 10 Orang

"Saya kira jika pun diminta membayar orang pasti mau melihat efek sembuh dari pengobatannya, " sambungnya.

Seperti dilihat di sosial media, banyak orang yang seolah terlihat tersembuhkan dalam tanda kutip hingga membuat masyarakat berharap banyak.

“Oleh sebab itu saya kira ini perlu disikapi juga, jangan sampai ada kerusuhan dan keresahan dari keberadaan ibu Ida Dayak ini. Namun tak bisa juga disalahkan terlebih banyak tokoh dan figur yang juga berobat dengan Ida Dayak, ” pungkasnya.***

 

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler