Ida Dayak akan ke Medan tanggal 9 - 11 Mei 2023, Minyak Bintang adalah Warisan Budaya Tak Benda yang Magis

- 7 April 2023, 11:46 WIB
Ida Dayak saat mengobati pasien tuna wicara dan tangsn bengkok permanen.
Ida Dayak saat mengobati pasien tuna wicara dan tangsn bengkok permanen. /Ida Dayak/Medan Satu

Baca Juga: Tak dapat Club Baru, Mantan Pemain PSIS, Dideportasi karena Overstay dan Kehabisan Uang Bersama Anak Istri

Minyak Magis Yang Bisa Menghidupkan Pemiliknya jika Terbunuh

Dilansir dari laman warisanbudaya.memendikbud.go.id, Minyak bintang (minyak merah) merupakan salah satu warisan tak benda dari ilmu magis yang berkembang dalam masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuan orang mempelajari ilmu minyak bintang (minyak merah) ini adalah untuk bisa bertahan dan menyerang musuh. Ilmu ini masa dulunya dipelajari karena masih seringnya terjadi peperangan antar suku. Ilmu minyak bintang ini dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar lima sampai sepuluh antang.

Pada masa dulu nilai sebesar ini sangatlah besar sehingga tidaklah mengherankan bila jumlah orang yang mampu memiliki ilmu ini sangat sedikit. Seseorang yang memiliki ilmu minyak bintang ini biasanya akan kurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya.

Keistimewaan dari ilmu minyak bintang ini menurut kepercayaan masyarakat adalah dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh. Bila bintang-bintang di langit sudah nampak, niscaya pemilik ilmu ini akan dapat hidup kembali.

Baca Juga: Puluhan Pedagang Pakaian Bekas Impor Adukan Nasib ke Komisi 3 DPRD Medan, Takut Ditangkap

Adapun cara pemakaian dari ilmu minyak bintang ini adalah dengan meminum beberapa tetes minyak bintang pada malam hari dan itu diyakini akan dapat bertahan seumur hidup.

Walaupun ampuh, minyak bintang ini juga ada batasnya dimana ilmu ini hanya bermanfaat bagi pemilik ilmu tetapi tidak dapat menolong orang lain. Selain itu ilmu ini tidak akan berguna apabila pemilik ilmu ini ketika terbunuh organ tubuhnya dipotong-potong terpisah dan dikuburkan saling berjauhan sehingga pemilik ini tidak dapat hidup lagi.

Fungsi sosial dari ilmu ini pada masa lalu adalah sebagai penambah semangat untuk membela sukunya masing-masing dalam perang suku.

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x