Network
MEDANSATU.ID - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah disepakati Rabu lalu, 22 November 2023 sampai saat ini belum menemukan titik terang.
Gencatan senjata ini merupakan yang pertama dalam konflik Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama hampir tujuh Minggu. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimediasi oleh Qatar, Mesir hingga Amerika Serikat.
Pasalnya didalam kesepakatan gencatan senjata di Gaza selama empat hari tersebut tersebut salah satunya mengenai pembebasan tawanan yaitu sedikitnya membebaskan 50 tawanan yang ditahan oleh Hamas dengan imbalan membebaskan setidaknya 150 warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pejabat Israel mengatakan tidak akan ada pembebasan tawanan Gaza sebelum hari Jumat sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Baca Juga: Israel dan Hamas Melakukan Gencatan Senjata, Berlangsung Selama Empat Hari
Dilansir melalui Middle East Eye pada Kamis, 23 November 2023, Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan "Negosiasi mengenai pembebasan sandera kami terus berjalan dan berlanjut. Permulaan Pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak sebelum hari Jumat'".
Saat Israel mengatakan untuk menunda pembebasan tawanan Gaza, pada Rabu malam dan Kamis pagi Israel telah melancarkan sejumlah serangan di wilayah Jalur Gaza dari utara ke selatan.
Israel tanpa henti terus melakukan serangan udara mematikan dengan mengirimkan pesawat tempur dan melakukan penembakan besar-besaran di wilayah Palestina karena sampai saat ini belum jelas kapan gencatan senjata selama empat hari akan dimulai.
Dilansir melalui Middle East Eye pada Kamis, 23 November 2023, "Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa jet tempur Israel menargetkan wilayah di Khan Younis, yang mengakibatkan kematian satu warga Palestina."
