Ada Foto Orang Bernama Sumo di Museum Kearsipan di Belanda, Apakah dia Sukmo Ilang di Desa Kolam?

28 Juli 2023, 17:59 WIB
Ada Poto Orang Bernama Sumo di Museum Kearsipan di Belanda, Apakah dia Sukmo Ilang di Desa Kolam? /nasionaalarchief.nl/Belanda

MEDANSATU.ID - Cerita tentang Sukmo Ilang di Desa Saentis dan Desa Kolam seperti sebuah dongeng. Lantaran tak ada jejak yang pasti tentang keberadaan Sukmo yang menjadi mandor di Kebon Tembakau pada masa pemerintahan Belanda.

Namun dalam arsip di museum di Belanda ada terdapat nama Sumo (Soemo/Sukmo). Dalam foto hitam Putih tersebut, wajah Sumo terlihat tegas, berwibawa dan kharismatik.

Sosok pria yang memakai ikat kepala semacam udeng tersebut tidak memakai baju alias bertelanjang dada tapi memakai kain jarik.

Katakter Sumo ini identik dengan cerita masyarakat di Desa Saentis dan Desa Kolam di Deli Serdang. Masyarakat mengatakan karakter Sukmo tegas dan berwibawa sehingga Belanda  mengangkatnya menjadi mandor.

Baca Juga: Transaksi Narkoba, 3 Tsk Ditangkap Personel Denpom Pematangsiantar Bersama Warga, Oknum TNI Diduga Terlibat

Namun begitu, diketahui ada banyak nama Sumo atau Soemo di daftar nama-nama koeli kontrak di museum arsip tersebut. Sehingga sulit dipastikan apakah Sumo yang di foto tersebut adalah Sumo Sang Mandor di perkebunan Saentis dan Kolam. Kemungkinannya juga masih bisa dipertanyakan lagi.

Apalagi data-data yang ditemukan pada museum arsip tersebut belum seluruhnya mengarah pada Sumo mandor kebun tembakau Deli. Misalnya tempat kedatangan adalah Paramaribo Srilanka dengan titik keberangkatan Semarang.

Sayangnya belum ada yang mengetahui, apakah Mandor Sukmo di bawa dengan kapal langsung ke Suriname atau ke Semarang dahulu baru dari Semarang di berangkatkan ke Suriname.

Jika tidak ada catatan mengenai hal itu, seperti cerita versi lain yang mengatakan Mandor Sukmo dan semandorannya dibawa ke Suriname malam-malam melalui Sungai Tembung yang waktu dikabarkan besar dan dapat dilalui kapal, maka legenda Sukmo Ilang bisa jadi rujukan.

Baca Juga: Gas Langka di Medan, Bobby Nasution Lakukan Sidak, Tolong Pertamina!

Nah, agar lebih jelas tentang Sumo dimaksud, berikut adalah data Sumo yang dicuplik dari nasionaalarchief.nl, Senin 24 Juli 2023, sebuah situs kearsipan negeri Belanda.

Suriname: Pekerja kontrak dari Jawadahi:
Nama: Soemo
Periode: 1890 - 1930
Nama : Sumo
Nama : Ayah Soemo
Tanda pengenal : tahi lalat dahi r
Negara kelahiran : Hindia Belanda
Jenis kelamin : laki-laki
Usia : 21 tahun
Panjang : 157
Agama : Islam
Titik keberangkatan : Semarang
Tanggal keberangkatan : 4-6-1907
Kapal : Pangeran Hendrik & Pangeran Frederik Hendrik
Jenis kapal : ss
Contoh : nomor 32
Tempat kedatangan : Paramaribo
Dalam pelayanan : Brokmeyer, GH
Untuk siapa : pemerintahan kolonial
Kode kontrak :  JJ609
Tanggal dimulainya kontrak : 8/12/1907
Tanggal akhir kontrak : 12-8-1912
Wilayah : Pasuruan
Jurusan : Malang
Kabupaten : Malang
Desa/kelurahan :  basilen
Perkebunan : Perairan
Tanggal kematian : 10-2-1942

Baca Juga: Berapa Total Kekayaan Kepala Basarnas Yang jadi Tersangka KPK : Wah! Setara Dengan 9 Mobil Alphard

Jika di lihat dari data tersebut di atas Sumo yang dimaksud tentunya berbeda. Menurut sumber Medansatu.id, ada beberapa nama Sumo dalam kearsipan di Belanda tersebut.

Meski ada dua kisah yang meliputi Sukmo yakni dibawa Belanda ke Suriname dan dibawa Orang Bunian ke alam astral. Dan menurut data di atas Sumo meninggal pada tahun 1942. Tiga tahun sebelum Indonesia merdeka.

Sekedar mengingatkan Sukmo Ilang adalah cerita tentang seorang koeli kontrak yang menjadi Mandor di kebu Tembakau Deli di masa pemerintahan Belanda. Lantaran mendapat tekanan akhirnya Sukmo (Sumo) membuat ritual dengan Orang Bunian yang kerajaannya diyakini ada di Kampung Kolam Deli Serdang Sumut.

Baca Juga: Tertarik Omzet dan Promo Bombastis, Kejutan Baru dr. Richard Lee Pindah Lapak Live Streaming Ke Shopee Live

Pada suatu hari, semandoran Sukmo tiba-tiba rain bak ditelan bumi. Lalu Sukmo dan semandoran dicari. Namun berhari-hari dicari tidak lagi ditemukan sampai sekarang. Sejak itu masyarakat di Desa Saentis dan Desa Kolam meyakini ada satu lokasi tempat kerajaan Orang Bunian yang tidak boleh diganggu. ***

Editor: Ayub Fahreza

Sumber: Pemko Medan

Tags

Terkini

Terpopuler