Menyedihkan! 21 PMI Lari dari Malaysia Pakai Tongkang, Terlantar di Sergai, Nasibnya Memilukan

- 13 Juni 2023, 10:18 WIB
Menyedihkan! 21 PMI Lari dari Malaysia Pakai Tongkang, Terlantar di Sergai, Nasibnya Memilukan.
Menyedihkan! 21 PMI Lari dari Malaysia Pakai Tongkang, Terlantar di Sergai, Nasibnya Memilukan. /Polres Sergai/

MEDANSATU.ID - Sebanyak 21 pekerja migran ilegal (PMI), dari Malaysia, diturunkan oleh satu unit Tongkang atau perahu nelayan yang tidak dikenal di perairan desa Bagan Kuala kecamatan Tanjung Beringin - Sergai, Senin,12 Juni 2023 tengah malam.

Hal ini disampaikan Kapolres Sergai AKBP Oxy Yudha Pratesta melalui Kasat Reskrim AKP Made Yoga Mahendra, didampingi Kanit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Sat Reskrim Polres Sergai, IPDA Brimen Sihotang di Sat Reskrim Polres Sergai.

Adapun migran ilegal yang diamankan hingga dibantu pemulangannya ke berbagai daerah/provinsi di Indonesia tersebut, berjumlah 20 orang dewasa terdiri dari 18 pria plus 2 wanita serta satu orang anak perempuan berusia 7 tahun.

Berdasarkan data hasil pemeriksaan dari penyidik tim Sat Reskrim dan wawancara awak media ini kepada korban, La Juang (44) asal Bau-Bau provinsi Sulawesi Tenggara (Sulteng) dan Ahmad Jurati (42) asal Desa Suradadi kecamatan Teracat Kabupaten Lombok Timur, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mereka berangkat dari pelabuhan Selangor Malaysia, Sabtu, 10 Juni 2023 malam.

Baca Juga: Tak Kunjung Terungkap, Mahasiswa USU Demo Minta Polisi Cepat Tangani Kasus Tewasnya Mahira


"Kami dijanjikan akan diantar ke pelabuhan Dumai (Riau) dengan ongkos Rp 5 juta/orang, naik kapal besar. Nyatanya kami naik kapal nelayan bersama 75 penumpang dari berbagai daerah plus 4 anak buah kapal (ABK), " cerita La Juang.

Dengan Klkapal yang sarat penumpang dan hanya bebera pajengkal saja dari permukaan air laut itu, mereka berlayar satu hari dua malam diterjang badai. Oleh Tekong (Nakhoda) dan ABK, banyak koper dan tas milik mereka terpaksa dibuang ke tengah laut dengan dalih supaya bobot kapal berkurang.

"Padahal, di dalam koper atau tas milik beberapa penumpang, di dalamnya ada KTP/Passport, uang dan surat-surat penting lainnya. Kami tak berani mencegah, sebab mereka yang berkuasa di kapal, " ujarnya.

Ternyata lanjutnya lagi, setelah Tekong berkomunikasi dengan rekannya di daratan mereka yang semula mau turun di Dumai, berubah akan mendarat di Batubara atau Tanjung Balai.

Baca Juga: Poldasu Tetapkan 10 Operator Judi Online Sebagai Tersangka, Server Berada di Kamboja

"Tetapi karena ketatnya penjagaan di tiga pelabuhan itu, akhirnya kami diturunkan di perairan Bagan Kuala. Semula kami mengira kami diturunkan di Batubara, itupun karena kapal tak bisa merapat dan malam itu kami disuruh turun ke dalam laut dengan kedalaman satu pinggang orang dewasa, " lanjutnya.

Kemudian tambah dia lagi, baju dan koper serta tas mereka basah kuyup kena air laut, dan para PMI ini, berjalan ke arah pantai. Didarat atau kawasan desa Bagan Kuala, mereka sudah ditunggu oleh penjemput dan disuruh naik ke satu unit truk Colt Diesel dan 2 unit Kijang Inova,.

"Lalu kami diantar ke Terminal bus di Amplas Medan, " kata La Juang ditimpali Ahmad Jurati saat curhat pada awak media.

Kasat Reskrim AKP Made Yoga menambahkan, informasi awal dierima pihaknya dari Kapolsek Tanjung Beringin AKP T. Sihombing, berdasarkan informasi dari warga.

Baca Juga: Astaga! Rupanya Botol untuk Minum Bayi yang 'Flay' itu, Bekas Bong Penghisap Sabu

Katanya, ada orang berkumpul di desa Bagan Kuala, diduga bukan warga Sergai, diduga banyak TKI yang terdampar di laut. Sebab baju, koper dan tas mereka basah kuyup kena air laut.

"Setelah kami ke lokasi bersama Kanit PPA Ipda Brimen dan personel Reskrim, kami temukan 20 orang dewasa (18 pria dan 2 wanita, red) dan langsung kami amankan ke Polres Sergai, " jelasnya.

Berdasarkan penjelasan mereka, kata Made, ada lagi temannya lebih 50 orang sudah duluan berangkat ke Medan. Karena Truk tompangan nggak cukup, mereka ditinggal dengan janji akan dijemput kemudian.

"Sekitar pukul 02.00 wib dinihari kami kejar ke Medan. Melihat kehadiran kami banyak pekerja itu lari berhamburan menyelamatkan diri, dan kami hanya bisa menemukan seorang anak perempuan berusia 7 tahun, " jelas Made.

Baca Juga: Kasus Bayi Positif Narkoba, Tetangga Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Anak perempuan itu, lanjut Made, hanya bisa berbahasa Melayu dan Jawa medok, dititipkan ke salah satu loket bus yang ada di terminal. Pengakuan si anak, orangtuanya masih berada di lokasi, karena truk tidak cukup.

"Akhirnya kami mengamankan pengemudi Truk Colt diesel dan kernet, 2 pengemudi mobil Toyota Inova plat BL atau Aceh. Ketiga kenderaan dan seorang anak kami boyong ke Polres Sergai, " sebut AKP Made.

Sementara itu, untuk warga yang ingin pulang ke Jawa Tengah, Batam dan Jawa Barat atas perintah Kapolres Sergai AKBP Oxy Yudha Pratesta melalui Kasat Reskrim AKP Made Yoga dan para Kanit ongkosnya akan ditanggung pihak Polres Sergai.

"Jika uangnya tidak cukup untuk ongkos bus atau tidak punya uang, maka Reskrim Polres Sergai memberikan bantuan membelikan tiket bus, biaya makan diperjalanan dan mengantarkan hingga mereka bisa diberangkatkan agen bus yang jelas, " terangnya.

Baca Juga: Ini Pernyataan Tegas Pertamina Terkait Gudang dan Truk BBM Subsidi Terbakar di Sei Sanggul Labuhanbatu

"Inilah yang bisa kami bantu kepada saudara-saudara kami, semoga mereka sampai ke tujuan dengan selamat," pungkas Kasat dan para Kanit sejajaran Sat Reskrim Polres Sergai, sebelum berpisah.***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah