Oknum Dosen Univa Labuhanbatu Diduga 'Mutilasi' Dana KIP, Begini Penjelasan Kasipenkum Kejati Sumut

- 3 Juni 2023, 18:22 WIB
Ilistrasi. Oknum Dosen Univa Labuhan Batu. , 'Mutilasi' Dana KIP, Begini Penjelasan Kasipenkum Kejati Sumut
Ilistrasi. Oknum Dosen Univa Labuhan Batu. , 'Mutilasi' Dana KIP, Begini Penjelasan Kasipenkum Kejati Sumut /Pixabay/

MEDANSATU.ID - Kasipenkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) Yos Tarigan kembali menegaskan kejatisu benar telah melakukan pengusutan dugaan kasus 'mutilasi' dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Univa Labuhanbatu.

"Terkait hal tersebut kejatisu benar ada melakukan pengusutan dugaan tersebut," sebut Yos Tarigan melalui chat Whats App, Sabtu 3 Juni 2023.

Kasipenkum Kejatisu Yos Tarigan pun menyebutkan bahwa pihak-pihak terkait telah dimintai keterangan. Namun, Yos belum bersedia menyebutkan pihak-pihak yang dimaksudkan.

Yang pasti, sebut pria ramah berdarah Karo ini, 140 mahasiswa sudah dimintai klarifikasi di Labuhanbatu.

Sementara, Rektor Universitas Al Wasliyah (Univa) Labuhanbatu, Basyarul Ulya Nasution belum menjawab saat dikonfirmasi melalui selular pribadinya. Hingga berita ini ditayangkan, redaksi masih terus berusaha melakukan konfirmasi. Bahkan medansatu.id mencoba menghubunginya hingga 3 kali. 

Baca Juga: Moment Spektakuler Pernikahan Putra Mahkota Hussein dan Rajwa Alseif : Kue Raksasa, Gaun Pesta dan Bintang

Sebelumnya, mahasiswa Univa Labuhanbatu telah mengalami 'mutilasi' atau pemotongan dana beasiswa KIP - nya. Mereka mengaku diminta menandatangani surat yang berisikan mereka diminta ikhlas atas pemotongan tersebut.

Kata A kepada media mereka sempat pula di janjikan akan dikembalikan lagi uang yang dipotong tersebut.

Kasus pemotongan ini terbongkar setelah puluhan Mahasiswa peduli Universitas Al-Washliyah (Univa) Labuhanbatu berunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Labuhanbatu mengenai pemutilasian KIP tersebut.

Unras dilakukan mereka di lingkungan kampusnya, Kamis 14 Maret 2023. Heri Faisal Hasibuan selaku koordinator aksi menyebutkan, mereka meminta agar Kejari Labuhanbatu mengusut tuntas dugaan tindak pidana korupsi kepada mahasisa Univa Labuhanbatu ini.

Baca Juga: Kecopetan Saat dalam Bus, Nek Ernawati Asal Rumbai - Pekanbaru, Dipulangkan Polsek Firdaus Sumut

"Di Univa Labuhanbatu ada sebanyak 247 mahasiswa penerima bantuan beasiswa KIP dari pemerintah, yang mana setiap orangnya akan mendapatkan biaya kuliah sebesar Rp 2,4 juta dan biaya Kehidupan sebesar Rp 4,8 juta."

"Tetapi pada kenyataannya dalam penyaluran dana KIP tersebut terutama pada dana biaya kehidupan yang mestinya menerima Rp 4,8 juta namun nyatanya cuma menerima Rp 1,7 juta saja. Artinya ada sekitar Rp 3,1 juta dipotong dari pihak kampus, " ucapnya.

Tarmiji selaku massa aksi yang juga merupakan salah seorang mahasiswa penerima beasiswa KIP mengaku jika dirinya dan beberapa temannya diminta sejumlah uang sebagai rasa terimakasih kepada pihak kampus lantaran telah mendapatkan dana beasiswa tersebut.

"Awal mulanya saya dan 10 orang lainnya di kumpulkan di ruang kelas oleh Bapak Mifta. Kemudian kami dberitahukan kalau kami diminta bayar uang terimakasih sebesar Rp3, 1 juta per orang. "

Baca Juga: Petugas Lidpamfik Pomdam I/BB dan Denpom I/6 Batam Tangkap Terduga Pelaku Judi Togel

Kemudian semua uangnya lanjut Tarmiji dikumpulkan pada dirinya. Kemudian setelah selesai dia juga disuruh mengantarkan uang tersebut ke Warkop Netral oleh Pak Miftah.

"Saya langsung mengantarkan uang itu ke Warkop Netral dan kemudian uangnya saya serahkan pada Pak Miftah. Di situ ada juga Bapak Rektor Univa Basyarul Ulya Nasution dan Pak Rusli," akunya.

Tak hanya sampai di situ lanjut Tarmiji mereka juga dimintai uang sebesar Rp 1.025.000 perorang. Kata Tarmiji uang tersebut untuk membayar administrasi seperti almamater, uang pembangunan, kaos, dan KTM.

Baca Juga: Cabuli Belasan Siswa, Oknum Guru Beristri di Labura Ditangkap Personil Satreskrim Polres Labuhanbatu

"Uangnya langsung kami bayarkan ke Bank Sumut yang ada di Sigambal. Setelahnya kami juga ada membayar uang daftar ulang dari semester 1 dan 2 sebesar Rp 25 ribu perorang," pungkasnya.***

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x