Masyarakat Budaya Sumatera Utara Butuh Perubahan, Aan Eneste; 'Bukan Aji Mumpung'

- 16 Mei 2023, 17:10 WIB
Masyarakat Budaya Sumatera Utara Butuh Perubahan,  Aan Eneste; 'Bukan Aji Mumpung'
Masyarakat Budaya Sumatera Utara Butuh Perubahan, Aan Eneste; 'Bukan Aji Mumpung' /Ayub Badrin/Medan Satu

Baca Juga: Wow, Coldplay Fans Indonesia Siap War Tiket demi Nonton di GBK, 15 November 2023, Ini Komentar Lucunya

"Jadi kalau boleh mengutip apa yang dikatakan Tengku Mira Lukman Sinar, mengingat beberapa Pemkab sudah memulainya, Sumut sebagai induknya justru belum punya Majelis Kebudayaan, karena kemajuan kebudayaan bangsa Indonesia umumnya, khususnya di Sumut semakin hari semakin tak jelas, " sebut Aan mengutip Tengku Mira.

Aan jiga sependapat dengan apa yang disebutkan Antropolog Dr Rosramadhana dalam pertemuan itu. Menurut Wanita yang dipanggil Bu dosen ini, Kebudayaan menurut hematnya, tidak tumbuh sebagaimana lazimnya. Persoalan kebudayaan merupakan persoalan yang holistic di Sumut mengingat perkembangan teknologi seperti getjed mendominasi di kalangan remaja.

"Sehingga kata Bu Dosen, banyak permainan tradisional (sebagai salah satu dari 10 OPK) yang tidak diketahui oleh generasi saat ini. kalau dibandingkan dengan daerah lain Sumut sangat jauh ketinggalan. Dari daerah Jawa Barat, misalnya."

"Mereka saat ini sudah mendokumentasikan dua ratus lebih permainan tradisional. Sedangkan Sumut baru delapan. Dari segi pengetahuan kebudayaan malah sangat miris, bahkan masyarakat tidak paham terhadap kebudayaannya sendiri, " ujar Aan.

Baca Juga: Video Ibu Pedagang Ikan di Pasar Sukaramai Viral saat Titip Ikan pada Bobby Nasution Buat 'Ketua Nahyan'

Begitu juga kata Aan tentang pendapat Raden Burhan. Burhan yang juga dosen ini mengatakan Kebudayaan di Sumut juga mengalami distorsi. Dimana budaya kearifan lokal semakin kabur, kehilangan jati diri dan ciri budaya daerah yang tak lagi jelas keberadaannya. Seperti Suku Melayu yang kian hari kian tercerabut dari tanahnya sendiri.

"Kata Bangda Burhan, seharusnya Kota Medan ini identik dengan Melayu. Sebab Istana Kesultan Deli, masih berdiri kokoh di kota Medan. Oleh karena itu kedudukan majelis kebudayaan menjadi sangat strategis untuk menjadi filterisasi kebudayaan kita di Sumut ini, " sambung Aan.

Intinya lanjut Aan, audensi ini diharapkan menghasilkan perubahan-perubahan yang baru, terutama pada sistem pemilihan pengurus dengan musyawarah dan transparan, tidak seperti yang telah dilakukan pada dekade-dekade sebelumnya.

"Untuk kemajuan kebudayaan sumatera utara yang memiliki beragam sumber potensi daerah yang senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang ada di daerah. "

Halaman:

Editor: Ayub Fahreza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah